Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kapten Randi Priatama, Sudah Menjelajah Udara Aceh hingga Pedalaman Papua

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kaptenBeberapa hari terakhir helikopter tempur TNI AD jenis Bell-412 kerap bermanuver di langit Kota Gandrung. Siapa sangka pilot heli tersebut berasal dari Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Pilot itu adalah Kapten Randi Priatama. Helikopter serbu berukuran se dang tengah menunjukkan kemampuannya terbang cepat. Sesekali heli Bell-412 buatan Kanada itu melakukan manuver di udara de ngan berbelok sambil miring dengan kecepatan tinggi.

Heli tempur itu juga memamerkan gerakan berputar-putar dan berhenti di udara sambil menurunkan pasukan menggunakan tali. Atraksi itu bisa dilihat dalam latihan perang pra jurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 514/Raider Bondowoso di Pelabuhan PT. ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Kecamatan Kalipuro, kemarin. “Awalnya, ya takut juga sih,” cetus Kapten Randi Priatama, pilot helikopter serbu Bell-412.

Randi mengaku tidak pernah menyangka akan mendapat kepercayaan m engendalikan helikopter serbu yang di lengkapi peralatan yang sangat canggih dan kecepatan mencapai 110 knot atau 220 kilometer per jam itu. “Helikopter ini ma sih baru, rakitan 2013 dan berstandar internasional,” ungkapnya dengan bangga. Sebagai warga Banyuwangi, captain pilot tersebut mengaku bangga dengan dae rah yang telah membesarkannya ini. Bila ada waktu luang, dia mengaku selalu pulang kampung untuk menjenguk orang tua nya di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi.

“Saya baru saja pulang membawa helikopter ini, tapi itu setelah mendapat izin komandan, Danramil Singojuruh, dan Kapolsek Singojuruh,” ujarnya. Sebagai perwira TNI AD dengan pangkat Kap ten, Randi ternyata cukup ramah dan murah senyum. Bahkan, dengan sabar dia juga melayani setiap warga yang ingin foto bersamanya. “Saya senang bisa berkumpul dengan saudara-saudara di Banyuwangi,” katanya. Sambil tersenyum, Randi mengisahkan bahwa dirinya dulu menempuh pendidikan dasar di SDN 1 Mojopanggung, Kecamatan Giri.

Selanjutnya, dia melanjutkan ke SMPN 2 Banyuwangi, lalu SMAN 1 Rogojampi. “Saya sempat kuliah sebelum masuk tentara,” ujarnya. Semasa sekolah, Randi mengaku citacitanya adalah menjadi perwira TNI AL. Nya tanya, impian itu tidak kesampaian dan akhirnya dia masuk ke Sekolah Penerbang TNI/Program Suka Rela Dinas Pendidikan (PSDP) dan lulus tahun 2005. Perjalanan karirnya sebelum memegang helikopter serbu TNI AD cukup panjang.

Dia mengawali karir di dunia penerbangan dengan belajar pesawat capung hingga 100 jam terbang. Selanjutnya, dia menerbangkan pesawat serbu selama 60 jam dengan dikawal instruktur. “Menjadi asisten pilot hingga 100 jam terbang,” bebernya. Sementara itu, helikopter serbu Bell-412 ini memiliki peran yang penting dalam latihan dan perang TNI AD.

Sebab, pesawat ter sebut memiliki lima fungsi, yakni sebagai komando pengendali (kodal), pengintaian udara, angkutan udara, bantuan tembakan, dan evakuasi udara. “Helikopter serbu punya lima fungsi itu,” jelasnya. Selama menjadi pilot TNI AD, Randi sudah banyak menjelajahi beberapa daerah di Indonesia, di antaranya Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Kalimantan Barat, Ka limantan Timur, Kupang (NTT), hingga pedalaman Papua. “Yang agak rawan itu di Papua, karena ada OPM (Organisasi Papua Merdeka),” cetusnya. (radar)