Tayang: Kamis, 18 Juli 2024 21:16 WIB

TRIBUNJATIM.COM/AFLAHUL ABIDIN
Kondisi Taman Wisata Alam Kawah Ijen di Banyuwangi belum lama ini
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen ditutup akibat kenaikan status aktivitas dari normal (level I) menjadi waspada (level II) sejak Jumat (12/7/2024) hingga waktu yang belum ditentukan.
Para pelaku jasa wisata memilih mengenalkan berbagai destinasi menarik lainnya di Banyuwangi kepada para wisatawan yang datang, baik wisatawan dalam negeri maupun asing.
Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Banyuwangi Andika Rahmat Hidayat menjelaskan, para pelaku jasa wisata di Banyuwangi patuh dan mendukung penutupan TWA Kawah Ijen.
“Karena penutupan ini disebabkan oleh aktivitas vulkanik Gunung Ijen yang meningkat sehingga menyebabkan potensi bencana lebih tinggi,” kata Andika, Kamis (18/7/2024).
Baca juga: Waspadai Ancaman Kekeringan, BPBD Banyuwangi Siapkan Distribusi Tandon Air Ke Daerah Rawan
Selama salah satu destinasi unggulan di Banyuwangi itu ditutup, para pelaku jasa wisata tak berpangku tangan. Mereka memilih untuk mengenalkan destinasi wisata andalan Banyuwangi lainnya kepada para pelancong. Termasuk juga mengantarkan mereka ke hidden gem yang ada di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
“Sebagian besar pelaku jasa pramuwisata di masa penutupan destinasi Kawah Ijen mengantarkan wisatawan ke destinasi lain yg ada di Banyuwangi,” katanya.
Destinasi wisata lain yang dikenalkan oleh para pelaku jasa wisata, yakni Desa Wisata Adat Kemiren, TN Alas Purwo, Bangsring Underwater, dan lain-lain.
Selain mengenalkan potensi lain Banyuwangi, pelaku jasa wisata juga memanfaatkan momentum penutupan TWA Kawah Ijen untuk meningkatkan kemampuan diri.
“Baik dalam bidang bahasa maupun pengetahuan yang lain,” sambungnya.
Baca juga: Bupati Ipuk Optimis BNN Banyuwangi Bakal Dibentuk Tanggulangi Narkoba, Siapkan Aset Pemkab
Penutupan TWA Kawah Ijen diakui berdampak terhadap pemasukan para pelaku jasa wisata, lebih-lebih bagi mereka yang selama ini lebih banyak melayani tamu yang ingin ke Gunung Ijen.
“Namun pariwisata di Banyuwangi bukan hanya Kawah Ijen, sehingga momen ini bisa menjadi kesempatan untuk mengenalkan destinasi yang lain di Banyuwangi,” tuturnya.
Pihaknya berharap, aktivitas Gunung Ijen bisa kembali normal. Sehingga wisatawan dapat kembali mengeksplorasi gunung yang terkenal dengan api birunya itu.
“Sehingga akan menimbulkan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat sekitar,” sambungnya.
Apalagi, saat ini masih masuk dalam puncak musim liburan di TWA Kawah Ijen. Puncak musim libur ini biasanya akan berlangsung hingga akhir September setiap tahunnya.