Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

KBM di MI Babur Rohmah Kembali Normal, Tempat Sekolah Korban kekerasan Seksual Hingga Meninggal

kbm-di-mi-babur-rohmah-kembali-normal,-tempat-sekolah-korban-kekerasan-seksual-hingga-meninggal
KBM di MI Babur Rohmah Kembali Normal, Tempat Sekolah Korban kekerasan Seksual Hingga Meninggal

RadarBanyuwangi.id – Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Babur Rohmah, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, tempat DC, 7, sekolah sudah kembali normal, Kamis (28/11). Pasalnya, pada Senin (2/12) mendatang para siswa di sekolah itu akan menjalani ujian semester ganjil.

Kepala MI Babur Rohmah, Heru Prayitno mengungkapkan, lebih dua minggu setelah masa-masa sulit pasca meninggalnya salah satu siswia, DC, karena menjadi korban kekerasan seksual, sekolahnya bisa kembali beraktivitas normal. “Meski belum sepenuhnya lega, karena pelaku masih belum tertangkap, tapi kondisinya sudah tidak seperti satu dua minggu lalu,” katanya.

Menurut Heru, para tenaga pengajar di sekolahnya saat ini sudah bisa fokus mendidik siswa. Apalagi, tragedi yang menimpa bocah tujuh tahun itu, membuat para siswa ketinggalan pelajaran. “Proses pemeriksaan dari polisi sudah tidak ada lagi, orang tua (DC) juga sudah membaik, jadi guru bisa masuk normal,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Baca Juga: Blasting Gunung Tumpang Pitu Sehari Sekali, Timbulkan Suara Menggelegar, Produktivitas Buah Naga Pun Menurun

Menurut Heru, para siswa saat ini digembleng agar saat ujian semester nanti bisa mengerjakan soal dengan maksimal. “Yayasan kami mengalami masa-masa sulit. Semoga nanti ketika proses ujian para siswa tidak terdampak dan bisa maksimal. Bagaimanapun ini proses bagi siswa untuk nanti lanjut di jenjang selanjutnya,” katanya.

Pria yang tinggalnya hanya sekitar dua ratus meter dari sekolah itu mengaku sempat ada kekhawatiran jika kejadian yang menimpa DC pada Rabu (13/11) lalu berdampak pada kelanjutan sekolahnya. “Sempat khawatir ini akan berdampak pada sekolah. Takut kepercayaan masyarakat untuk menitipkan anaknya sekolah di sini turun,” jarnya.

Tapi setelah bergulirnya kasus tersebut, Heru menyebut tidak ada testimoni negatif dari masyarakat yang memojokkan sekolahnya. “Ini tetap jadi pelajaran, ketika nanti PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) selesai, orang tua kami tekankan untuk mau menjemput anaknya, terlebih yang rumahnya berjarak (jauh) dari sekolah,” pungkasnya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya nasib nahas menimpa bocah perempuan berinisial DC, 7, asal Dusun Barurejo, Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. Anak ini ditemukan tak bernyawa dengan kondisi separo telanjang di kebun sengon yang tidak jauh dari rumahnya, Rabu (13/11).(sas/abi)

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.