Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kelompok Jaran Kepang Satrio Putra Arema Cemorokandang Malang Mendapatkan Bantuan Gamelan Panjak dari Universitas PGRI Banyuwangi

kelompok-jaran-kepang-satrio-putra-arema-cemorokandang-malang-mendapatkan-bantuan-gamelan-panjak-dari-universitas-pgri-banyuwangi
Kelompok Jaran Kepang Satrio Putra Arema Cemorokandang Malang Mendapatkan Bantuan Gamelan Panjak dari Universitas PGRI Banyuwangi

Jurnalnews.com – Seni Jaran Kepang adalah kesenian tradisional yang masih terus hidup pada masyarakat Jawa. Jaran Kepang versi daerah Malang Jawa Timur sering disebut Kepangan. Kepangan Malangan juga disebut Jaranan Dor, dimana kuda-kudaan dari anyaman bambu, dimainkan dengan cara dipegang kedua tangan atau dinaiki dengan bantuan tali bahu. Atraksinya berupa jogetan yang menggambarkan pasukan berkuda yang berlatih bertarung. Sesi akhir pertunjukan Kepangan biasanya berupa sesi kalapan, dimana para pemain menari dalam kondisi kerasukan, setelah proses latihan bereskalasi menjadi sangat intens. Hal ini memikat banyak penonton, yang umumnya menikmati jogetannya, dan ikut terlibat secara interaktif saat kalapan, dengan cara memberikan suitan, kemudian berkejaran dengan pemain yang kalap. Keseruan pertunjukan ini menjadikannya mampu bertahan lestari di masyarakat, meskipun viralitasnya tidak tinggi.

Dalam kerangka menaikkan viralitas seni Kepangan inilah, Tim Pengabdi Universitas PGRI Banyuwangi yang diketuai Dr. Gatut Rubiono, ST., MT., melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Cemorokandang Malang. Kelompok Kepangan Malangan yang menjadi mitra sasaran adalah Kelompok Satrio Putra Arema Cemorokandang, yang diketuai Galang Prasetyo. Kepangan Satrio Putra Arema tumbuh dari kelompok Bantengan Putra Arema Cemorokandang, salah satu grup seni Bantengan papan atas di wilayah Malang Raya, dan beberapa kota di sekitarnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat Tim Dr. Gatut Rubiono, ST., MT. mendapatkan dukungan pendanaan dari Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Tahun 2025, DPPM Kemendikti Saintek. Rangkaian kegiatannya meliputi pemberian bantuan gamelan panjakan untuk mengembalikan seni kepangan ke ranah lawasan, kembali pada tradisi lama. Inovasi teknologi yang diterapkan pada kelompok kepangan ini berbasis Biomekanika Tari, yang mengoptimalkan koreografi jogetan kepangan sesuai kaidah kinematika dan dinamika gerak. Terapan teknologi ini meminimalkan resiko cidera tubuh pemain akibat kesalahan gerak, sekaligus meningkatkan keindahan jogetannya menjadi lebih dinamis. Diharapkan optimalitas jogetan kepangan yang makin dinamis dapat meningkatkan daya tarik pertunjukan dan mempertahankan penonton. Pada akhirnya kelestarian kesenian ini bisa dipertahankan. (Miska)