BANYUWANGI, KOMPAS.com – Seorang santri laki-laki asal Jember, Muhammad Abdul Rahman, ditemukan dalam keadaan linglung di depan minimarket dekat Kantor Pemda Banyuwangi pada Selasa (11/11/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.
Ia dalam kondisi wajah penuh luka dan pakaian kotor.
Warga yang melihat kondisi remaja tersebut segera melapor kepada Satpol PP yang sedang bertugas di pos Pemda Banyuwangi.
Abdul Rahman kemudian dibawa ke RSUD Blambangan untuk mendapatkan perawatan luka di wajahnya.
Baca juga: Hari Pahlawan, Santri Kecil di Sumenep Pentaskan Peristiwa Heroik di Surabaya
“Menurut pengakuan si anak, lukanya diakibatkan jatuh dari truk yang ditumpanginya dari Jember,” ujar Khoirul Hidayat, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos PPKB Banyuwangi, Rabu (12/11/2025).
Setelah dirawat di RSUD Blambangan, Abdul Rahman diantar ke shelter pemerlu atensi sosial (PAS).
Dinas sosial memberikan kebutuhan dasar seperti tempat istirahat, perlengkapan mandi dan makan minum sembari menunggu respons dari pihak pondok pesantren yang dihubungi Satpol PP.
Petugas keamanan dan Satpol PP berusaha menghubungi Pondok Pesantren Darul Hikmah Al Ghazali Jember, tempat Abdul Rahman berasal.
“Setelah berhasil menghubungi ustadznya, petugas diberikan nomor telepon keluarga,” tambah Khoirul.
Baca juga: Kemkomdigi Ajak Santri Jadi Sahabat Tunas, Cegah Bullying di Medsos
Petugas keamanan kemudian melakukan video call dengan orang tua Abdul Rahman.
Dalam percakapan tersebut, diketahui bahwa remaja itu berangkat dari rumahnya menggunakan sepeda motor, namun saat kejadian, keberadaan motor tersebut tidak diketahui.
Polresta Banyuwangi yang juga menerima laporan dari warga turut menindaklanjuti dengan menyelidiki perkara motor yang dibawa Abdul Rahman.
Mereka juga memberikan pendampingan kepada keluarga Abdul Rahman saat melakukan penjemputan anak mereka.
Menurut pengakuan orang tua Abdul Rahman, Seniman, anaknya sempat mondok namun mengalami kesurupan sehingga perlu mendapatkan pengobatan dengan cara ruqyah.
Abdul Rahman berangkat dari rumah di Desa Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, Jember pada 11 November 2025 sekitar pukul 12.00 WIB menuju pondok pesantren.
“Namun dia mengaku kabur dari pondok menumpang truk dengan niatan mau ke Bali,” ungkap Khoirul.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang








