Hamzahnudin (44) saat memberikan keterangan kepada media sembari menunjukkan bukti video perkelahian antara R dan B, Selasa (17/10/2023). (Foto: Istimewa)
BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id – Dugaan kasus perundungan yang menimpa siswa SMP berinisial R (13) menjadi kontroversi. Keluarga B, yang dituduh sebagai pelaku bullying justru membantah kejadian itu.
Paman terduga pelaku, Hamzahnudin (44) menyatakan, tuduhan kepada B sebagai pelaku perundungan tidaklah benar. Menurutnya, peristiwa tersebut adalah buntut diadu antarteman oleh kakak kelasnya.
Dalam artian, kata Hamzahnudin, perseteruan antara R dan B yang tak lain adalah siswa di SMPN 4 Banyuwangi itu, sama-sama menjadi korban dari kakak kelasnya.
“Saya keberatan ketika B disebut pelaku perundungan. Mereka ini diadu. Karena tidak ada niatan dari keponakan saya untuk memukul atau melakukan kekerasan,” terang Hamzah, Selasa (17/10/2023).
Hamzah mengungkapkan, keponakannya tersebut baru saja pindah ke SMPN 4 Banyuwangi selama sebulan. Ia dan ibu dari B sudah sempat mendatangi keluarga R.
“Pascakejadian itu, malamnya B dan Ibunya datang ke rumah korban dan minta maaf. Berharap persoalan tersebut diselesaikan dengan kekeluargaan,” ujarnya.
Hamzah juga memiliki bukti video yang menunjukkan bahwa R dan B sengaja diadu oleh kakak kelasnya berinisial S (14). Aksi itu berlangsung di hadapan teman-temannya saat di belakang kelas VII.
“Jadi ada bukti videonya mereka diadu. Sudah saya serahkan ke polisi dan biar para penegak hukum yang mengatasi dengan petunjuk dari video itu,” ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, kasus perundungan di sekolah kembali mencuat ke permukaan dengan kejadian tragis. Seorang siswa SMP berusia 13 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami penganiayaan brutal hingga mengalami patah tulang.
Insiden tersebut terjadi di SMPN 4 Banyuwangi. Korban berinisial R, diduga menjadi sasaran utama perundungan dari teman sekolahnya. Kejadian ini terjadi pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Ibu korban KY (43) menceritakan, R diduga dianiaya sebanyak dua kali. Pertama di lingkungan sekolah dan kedua di luar sekolah. Terduga pelaku utama dalam perundungan tersebut diketahui berinisial B, teman seangkatan.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka parah dan harus menjalani perawatan intensif hingga operasi di RSUD Blambangan.
Hasil pemeriksaan medis, korban awalnya mengalami retak tulang di tangan kiri, setelah diperiksa kembali pergelangan tangan kiri korban ternyata patah. Lalu, sejumlah luka lain di beberapa bagian tubuh. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Mahrus Sholih |