BANYUWANGI – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mendorong pengembangan pariwisata Banyuwangi. Salah satunya dengan mempromosikan Banyuwangi secara gencar di pasar Eropa.
Hal itu diungkapkan Asisten deputi pengembangan pemasaran Eropa Timur Tengab, Amerika, Afrika Kemenpar Nia Niscaya saat sosialisasi branding Majestic Banyuwangi di Banyuwangi, Kamis (10/8).
Nia menerangkan bahwa Banyuwangi masuk 10 daerah di Indonesia yang dibranding Kemenpar untuk dipromosikan. Branding yang ditetapkan oleh Kemenpar adalah Majestic Banyuwangi, yang artinya kemegahan. Majestic ini, kata Nia, sangat tepat menggambarkan keindahan kekayaan alam serta budaya Banyuwangi.
“Dengan branding ini akan memperkuat positioning Banyuwangi. Selain juga memudahkan bagi Kemenpar untuk menetapkan sasaran kawasan promosi,” kata Nia.
Salah satu sasaran kawasan promosi untuk Banyuwangi adalah Eropa. Mengingat, lanjut dia, orang eropa memiliki kecenderungan tertarik pda kawasan yang memiliki keindahan alam dan budaya yang tinggi. “Orang Eropa itu lebih tertarik berlibur di kawasan yang alamnya bagus, juga yang memiliki tradisi. Banyuwangi ini bisa menjadi pilihan bagi turis Eropa,” kata dia.
Untuk itu, kata Nia, Kemenpar akan bnyak mempromosikan destinasi wisata dan tradisi Banyuwangi di kawasan Eropa. Promosinya dilakukan dalam berbagai sarana. Mulai dari mengajak pelaku industri wisata untuk promosi ke luar negeri, maupun iklan dalam berbagai platform.
“Di bandara Schiphol Belanda telah kita pasang iklan tentang banyuwangi, di London ada 400 taksi yang kita branding Barong Banyuwangi. Di New York yang penduduknya millennial dan suka adventure, kita pasang iklan Plengkung. Terus akan kami promosikan,” jelas dia.
Banyuwangi masuk 10 daerah di Indonesia yang dibranding Kemenpar untuk dipromosikan. Banyuwangi dinilai telah memenuhi konsep pengembangan pariwisata yang disyaratkan Kemenpar. Yakni amenitas, aksesibilitas, dan atraksi.
“Karena syarat 3A itu telah dipenuhi Banyuwangi, ditunjang pula komitmen kepala daerahnya yang sangat mendukung. Itu sebabnya Banyuwangi masuk 10 branding nasional dari Kemenpar. Semua sudah siap, tinggal dipromosikan saja,” kata Nia.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berharap dengan branding ini bisa Banyuwangi dalam mengembangkan wisatanya bisa menyesuaikan dengan branding yang ditetapkan Kemenpar.
“Semoga pariwisata yang kita kembangkan ini bisa menggambarkan Majestic yang telah dipilih Kemenpar. Tentu berat menjaga imej ini, apalagi pilihan kata Majestic ini diambil dari hasil survey terhadap respoden nasional dan internasional. Saatnya Banyuwangi berubah dari kota Mistik ke Majestik,” kata Anas.(banyuwangikab.go.id)