Pengiriman 7 hingga 10 Ton Setiap Bulan
BANYUWANGI – Ternyata ubi talas tidak hanya buahnya yang memiliki nilai ekonomi, daunnya atau lompongnya juga memiliki nilai ekonomi yang cukup menggiurkan. Tidak tanggung-tanggung, tangkai daun kering itu diserap pasar Australia.
Setelah diolah, daun talas memiliki nilai ekonomi cukup tinggi karena diminati pasar Australia. Hanya saja, daun talas tersebut didesain mirip seperti tembakau yang sudah kering. Daun talas tersebut sengaja dikeringkan hingga berubah warna menjadi cokelat.
Setelah itu, daun talas tersebut dirajang layaknya tembakau. Menariknya, daun talas yang seperti tembakau itu dikirim ke Australia. Tidak tanggung-tanggung, pengiriman daun talas kering itu rutin setiap bulan. ‘’Pengiriman rutin tujuh sampai sepuluh ton setiap bulan,” ujar Ibrahim, pengusaha asal Desa Pakis Taji, Kecamatan Kabat, kemarin.
Pengiriman daun talas kering itu sudah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir. Kata dia, banyak warga yang serius menekuni bisnis daun talas. ‘’Sudah lima tahun ini pengiriman daun talas ke Australia,” sebutnya ditemui di kediamannya kemarin. Dia menambahkan, daun talas kering itu bukan hanya didatangkan dari Banyuwangi.
‘’Berapa pun, kita siap menampungnya,” bebernya. Lalu, apa manfaat daun talas kering di Australia? Menurut Ibrahim, bahan-bahan tersebut ternyata hanya dijadikan kompos. ‘’Cuma dijadikan kompos,” bebernya. Selain daun talas kering, terang dia, daun pepaya juga bisa dijual. Prosesnya juga sama, daun pepaya dikeringkan lalu dirajang.
‘’Tapi harganya beda. Daun pepaya kering lebih murah daripada daun talas kering,” tukasnya. (radar)