Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kisruh Pilkades Jagonya Kalah, Pendukung Mengamuk

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

kisruhKisruh Pilkades di Desa Bedewang

SONGGON – Kerusuhan kembali terjadi dalam pemilihan kepala desa (pilkades) yang dilaksanakan secara masal di Banyuwangi. Kali ini, aksi anarkis pecah di Desa Bedewang, Kecamatan Songgon, Jumat malam kemarin (6/7). Sebuah mobil bernopol P 625 VH rusak akibat diamuk masa. Kaca bagian belakang mobil warna abu metallic milik Muslim, 47, itu tampak pecah. Selain itu, beberapa rumah warga juga rusak setelah diobrak- abrik massa.

Kisruh pilkades tersebut bermula saat beberapa orang panitia mengambil logistik berupa konsumsi setelah rekapitulasi perolehan suara para calon kepala desa (cakades) yang dipusatkan di lapangan desa setempat tuntas menjelang magrib. Hasil rekapitulasi itu menyimpulkan, bahwa perolehan suara terbanyak diperoleh Bambang Sudarsono. Beberapa panitia tersebut mengambil logistik di Dusun Tegalwudi menggunakan kendaraan roda empat.

Kebetulan, konsumsi tersebut sudah dipesan kepada Sriwati, yang notabene rumahnya tak jauh dari calon kandidat yang kalah, yaitu Imron Rosadi dengan hanya selisih 108 suara. Belum sampai tiba di lokasi, ternyata di rumah Rosadi sudah berkumpul banyak orang. Tiba-tiba warga pendukung Imam Rosadi menghampiri panitia yang hendak mengambil logistik tersebut. Tanpa dasar yang jelas, mereka menuding, jika kekalahan Imam Rosadi disebabkan ulah panitia yang dianggap memihak kepada calon yang menang.

Seketika itu, sebagian pendukung memukul salah satu panitia tersebut. Namun, sejumlah panitia memilih tidak melawan. Tetapi, sikap tak terpuji tersebut mengundang para pendukung lain berdatangan. Puluhan bungkus makanan yang hendak diambil pun diobrak-obrik. Bahkan, para pendukung tersebut justru bertindak brutal. Mereka melempari rumah warga yang dianggap mendukung salah satu cakades yang menang.

Beberapa rumah warga yang rusak antara lain milik Ashadi, Nuri, dan Sriwati. ‘’Rumah saya juga dilempari batu,’’ kata Sution Efendi, salah satu panitia yang tinggal tak jauh dari rumah Imam Rosadi. Selain itu, satu warung sederhana juga dirusak. Bangunan warung milik Poniyah, 40, tersebut hingga kemarin masih dibiarkan ambruk. Melihat situasi Bedewang mencekam, puluhan personel dari Polsek Songgon langsung diterjunkan.

Melihat kedatangan polisi, warga tak kunjung membubarkan diri. Tapi, begitu Bimob dan Dalmas Polres Banyuwangi datang, mereka langsung membubarkan diri. Sekadar diketahui, ada tiga cakades yang bertarung di Desa Bedewang. Mereka adalah Muhammad Iskandar (nomor urut 1), Bambang Sudarsono (nomor urut 2), dan terakhir Imam Rosadi dengan nomor urut 3. (radar)