Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Klenteng Sengaja Dibakar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

klentengsengajaSEMENTARA itu, teka-teki penyebab terbakarnya Klenteng Hoo Tong Bio 13 Juni 2014 lalu mulai terkuak. Hasil kerja tim laboratorium forensik (labfor) Polda Jatim menyimpulkan ada unsur kesengajaan dalam peristiwa yang meluluhlantakkan klenteng tersebut. Kepastian ini disampaikan Kasatreskrim Polres Banyuwangi AKP Nandu Dynata di ruang kerjanya kemarin.Labfor menunjukkan bahwa ada unsur kesengajaan terkait terbakarnya klenteng tersebut.

“Ada kesengajaan dalam kebakaran itu,” kata Nandu. Kesengajaan itu di antaranya tampak dari sebaran titik api yang terputus. Sedikitnya ada tiga titik api yang tidak menyatu dalam kebakaran yang terjadi pagi hari tersebut. Api utama berada di ruang sembahyang utama. Titik apinya berasal dari bagian gudang. Dua titik lainnya terpisah, di antaranya di kamar dan bagian dapur. Terkait unsur pembakar dalam kejadian itu, Nandu masih belum bisa memastikan. 

“Soal adanya bahan bakar, seperti solar atau bensin, belum ada kejelasan ke sana,” ujar perwira polisi kelahiran Banyuwangi itu. Terkait pelaku pembakaran, sejak awal Nandu sudah mengantongi identitas orang yang dicurigai. Nandu menyebut, Mei Giok sebagai orang yang diduga sebagai pelaku pembakaran klenteng. Itu didasarkan atas kecurigaan penyidik dalam pengusutan perkara. Kecurigaan itu, di antaranya karena keterangan dan alibi Mei Giok terputus.

Keterangan saksi itu tidak runut dan terkesan rancu. Kecurigaan lain yang mengarahkan perhatian polisi kepada wanita ini adalah terkait kunci semua ruangan yang ditemukan di kamarnya. “Kunci itu ditemukan di kamar perempuan itu. Hanya dia yang memiliki semua kunci ruangan di sana,” kata Nandu. Meski demikian, polisi belum berani menyimpulkan bahwa Mei Giok adalah pelaku utama. Pihaknya masih mendalami kemungkinan Mei Giok adalah orang suruhan. Bila itu benar, maka tentu saja ada otak di balik pembakaran tempat ibadah umat Tri Dharma tersebut. (radar)