Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Konsep Unik Bandara Banyuwangi Bikin Kagum Dewan Transportasi Kota Jakarta

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mengapresiasi inovasi Kabupaten Banyuwangi, mengembangkan terminal bandara yang berarsitektur hijau dan mengadopsi kebudayaan lokal.

Wakil Ketua DTKJ Andy Donny Saragih mengatakan, Bandara Banyuwangi mengedepankan konsep green airport (bandara hijau). Terminal bandara nyaris tanpa AC, namun suhunya tetap sejuk dengan mengandalkan aliran air di kolam ikan yang “mengepung” berbagai ruang. Pencahayaannya juga alami dari sinar matahari dengan permainan sekat pada interior ruang yang menggunakan kayu-kayu bekas.

“Kami tertarik dengan eco-terminal yang ada di Banyuwangi. Ternyata inovasi pengembangan bandara ini memang luar biasa,” ujar Andy yang memimpin rombongan DTKJ di Banyuwangi, Kamis (13/9/2018).

DTKJ sendiri merupakan lembaga independen di Jakarta yang berfungsi sebagai forum konsultasi antara masyarakat dan pemerintah daerah. DTKJ bisa memberi saran kepada kepala daerah untuk persoalan terkait transportasi.

Anggota DTKJ terdiri atas pakar transportasi, pengusaha angkutan, pengguna jasa transportasi, kepolisian, Dinas Perhubungan, dan LSM yang bergerak di bidang transportasi.

Andy mengatakan, Banyuwangi telah memiliki moda transportasi yang cukup lengkap. Ada bandara, kereta api, bahkan pelabuhan.

Dalam kunjungan tersebut, DTKJ juga dipaparkan tentang pemberian bantuan biaya transportasi setiap hari dari Pemkab Banyuwangi kepada para pelajar miskin, khususnya di empat kecamatan yang telah ditentukan sasarannya berdasarkan kajian. Tiap pelajar dari keluarga kurang mampu diberi bantuan biaya transportasi Rp5.000 per hari.

Di samping itu, ada bantuan uang saku yang besarannya tiap hari berbeda tergantung tingkat pendidikan, yaitu untuk pelajar SD Rp 5.000, SMP Rp 10.000 dan SMA Rp 15.000.

Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi Kusiyadi menambahkan, ada pula angkutan pelajar gratis di mana Pemkab Banyuwangi langsung membayar bulanan kepada pengemudi angkutan umum.

“Jadi kita fasilitasi pelajar untuk menggunakan transportasi publik, sekaligus ini memberi kesejahteraan kepada para pengemudi angkutan umum karena mereka punya pendapatan pasti,” ujarnya.

Sementara mengaku sangat senang dengan kedatangan rombongan DTKJ. Menurut dia, ini akan menjadi kesempatan bagi Banyuwangi untuk belajar manajemen pengelolaan transportasi.

“Banyuwangi kini semakin berkembang, sehingga perlu bagi kita dari sekarang untuk mulai melakukan penataan transportasi. Kunjungan para praktisi dan pakar dari DTKJ akan menjadi momen untuk berbagi pengalaman,” kata Anas.