Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

KREATIF! Warga di Purwodadi Ubah Sampah Menjadi Rupiah

Tumpukan sampah bekas kemasan air mineral kiriman dari warga dikumpulkan di gudang bank sampah Desa Purwodadi, kemarin (12/12)
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Tumpukan sampah bekas kemasan air mineral kiriman dari warga dikumpulkan di gudang bank sampah Desa Purwodadi, kemarin (12/12)

GAMBIRAN-Warga di Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran ini cukup kreatif. Mereka membentuk bank sampah dengan menghimpun sampah dari masyarakat. Masyarakat yang mau mengirim sampah, akan diberi imbalan uang.

Sampah dari masyarakat itu, selanjutnya akan didaur ulang dengan dibuat kerajinan. Tapi, sampah itu juga ada yang langsung dijual lagi. “Ini inisiatif dari warga agar tidak membuang sampah sembarangan,” terang Hadi Winarto, Kepala Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran.

Dengan dibentuk bank sampah ini, terang dia, maka masyarakat diharapkan bisa menjaga kebersihan lingkungannya. Selain itu, memberi edukasi pada masyarakat kalau sampah itu ada nilainya. “Untuk penyadaran masyarakat pada sampah,” ungkapnya.

Camat Gambiran, Danisworo, mengatakan bank sampah yang didirikan warga di Desa Purwodadi itu, kini dikemas menjadi program unggulan kabupaten dengan sebutan jas merah atau jadikan sampah menjadi rupiah. “itu unggulan Purwodadi, disebut Jas Merah atau jadikan sampah menjadi rupiah,” ungkapnya.

Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, terang dia, dampak dari gerakan Jas Merah itu cukup bagus. Pihaknya kini tengah mengupayakan agar semua desa di Kecamatan Gambiran bisa memiliki gerakan serupa. “Kita kembangkan ke desa-desa yang lain, karena manfaatnya luar biasa,” jelasnya.

Menurut Danisworo, gerakan yang sudah berjalan di masyarakat itu bisa menekan sampah baik organik maupun anorganik yang ada tengah masyarakat. Dengan sampah yang dihargai, maka warga memiliki tabungan dari pengumpulan sampah. “Untuk tabungan dan menekan sampah yang mulai tidak terkendali,” ungkapnya.

Untuk pengolahan dan pengelolaan bank sampah, ini dilakukan oleh Bumdes. Ke depan, pemerintah mencanangkan agar kegiatan pengelolaan bank sampah ini tidak hanya berhenti di tingkat desa, tapi di sektor yang lebih kecil, yakni setiap rumah tangga bisa melakukan kegiatan pengelolaan sampah.(radar)