Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

LSM Ngamuk, Tendang Meja KPU

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Satu anggota  Lembaga Swadaya Masyarakat  (LSM) digiring ke  kantor polisi kemarin (14/8).  Pemicunya, oknum bernama  M. Yunus tersebut “menyerang”  Ketua Komisi Pemilihan  Umum (KPU) Banyuwangi,  Syamsul Arifin, dengan melempar tas dan menendang  meja yang berada tepat di  depan ketua lembaga penyelenggara pemilu tingkat kabupaten tersebut.

Kejadian itu bermula saat beberapa anggota LSM mendatangi kantor KPU di Jalan Agus Salim, Banyuwangi, sekitar pukul   10.00 kemarin. Mereka berniat mempertanyakan keabsahan pasangan calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Sumantri Soedomo-Sigit Wahyu  Widodo (Su-Si).

Pihak KPU lantas menggelar audiensi untuk menjelaskan proses pendaftaran hingga verifikasi berkas calon yang diusung koalisi Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tersebut. Namun, audiensi tersebut memanas. Yunus yang diduga tidak bisa mengendalikan diri seketika beranjak dari tempat duduknya.

Dia melempar tas yang dia kenakan dan menendang meja yang berada persis di depan Syamsul. Beruntung, aparat kepolisian yang berjaga di lokasi kejadian bertindak cepat. Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, polisi langsung menggiring Yunus ke Mapolres Banyuwangi  menggunakan truk dinas korps  baju cokelat tersebut.

Dikonfirmasi saat berada di kantor KPU, Kepala Bagian Operasional (Kabag-Ops) Polres Banyuwangi, Kompol Sujarwo, membenarkan pihaknya mengamankan satu anggota LSM bernama Yunus. “Yang bersangkutan (Yunus) melempar tas ke arah ketua KPU dan menendang  meja.

Saat hendak melakukan tindakan lebih jauh, langsung kami halau,” ujarnya. Ditanya tindakan lebih jauh yang akan dilakukan kepolisian, Sujarwo mengaku pihaknya masih akan meneliti kasus itu terlebih dahulu. “Kita teliti dahulu. Yang pasti sejauh ini yang kita amankan satu orang,” cetusnya.

Sementara itu, Syamsul mengaku menyerahkan penanganan  kasus itu kepada aparat berwenang.   “Saya berharap ada kesadaran publik. Soal kasus ini, saya serahkan saja kepada polisi,” kata dia.  Syamsul menambahkan, tahaptahap  pemilihan bupati dan wakil bupati (pilbup) Banyuwangi yang dilakukan KPU sudah terkontrol.

Setiap tahap pilbup selalu diawasi Panitia Pengawas Pemilihan Bupati dan Wakil  Bupati (Panwaslih) Banyuwangi. “Selain itu, publik juga tahu semua  tahap yang kami lakukan selama ini,” tuturnya. Masih menurut Syamsul, sejauh  ini Panwaslih belum mengeluarkan  rekomendasi apa pun.

Sebaliknya,  Panwaslih  Banyuwangi ikut meneliti tahap per tahap  pilbup yang dilakukan KPU. Termasuk  saat KPU melakukan klarifikasi ke pengurus pusat parpol di Jakarta. “Kalau ada rekomendasi Panwaslih, wajib kita tindak lanjuti. Tetapi, sejauh ini kan tidak ada rekomendasi apa pun,” pungkasnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :