BANYUWANGI, KOMPAS.com – Seekor lumba-lumba ditemukan terdampar di Pantai Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Jumat (14/4/2023).
Mamalia laut yang bernama latin stenella attenuata itu terdampar di pantai Blimbingsari sebanyak dua kali dalam sehari dengan rentan waktu yang tidak terlalu lama.
Saat terdampar pertama kali, ditemukan oleh pemuda setempat pada pukul 00.25 Wib saat sedang meminum kopi di pinggir pantai.
Baca juga: Seekor Lumba-lumba Mati Terdampar di Pantai Penimbangan Buleleng
“Awalnya ngopi, terus pas kita lihat ke pantai kok ada yang bergerak-gerak. Kayak ikan tapi kok besar, setelah kita dekati ternyata lumba-lumba,” kata salah seorang saksi, Rosidi, Jumat (14/4/2023).
Setelah tahu itu adalah lumba-lumba, Rosidi dan kawan-kawannya kemudian berusaha mengevakuasi dengan menarik tubuh mamalia itu untuk dikembalikan ke tengah laut.
Namun rupanya, upaya penyelamatan terhadap mamalia laut itu tidak mudah. Selain berat, rosidi bersama kawan-kawannya harus beberapa kali membawanya ke tengah laut.
“Sudah tiga kali penyelamatan dalam satu malam ini. Berkali-kali namun mamalia laut itu tetap kembali ke daratan,” ujar Rosidi.
Baca juga: Lumba-lumba Penuh Luka Ditemukan Mati Terdampar di Pantai Jepara
Selanjutnya, lumba-lumba yang kedua kembali ditemukan pada Jumat pukul 05.54 Wib. Seperti sebelumnya, mamalia laut itu ditemukan oleh para pemuda setempat.
Saat ditemukan Lumba-lumba tersebut masih dalam kondisi hidup. Itu dapat terlihat dari tubuhnya yang terus menggeliat saat hendak ditarik ke tangah laut.
Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Alief R Kartiono, mengaku baru mengetahui informasi adanya lumba-lumba terdampar tersebut.
Baca juga: Nelayan di Buleleng Tewas Tenggelam Saat Antar Wisatawan Melihat Lumba-lumba
“Kita baru mengetahui setelah ada informasi tersebut ramai di media sosial,” kata Alief kepada Kompas.com.
Menurutnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dugaan penyebab sehingga lumba-lumba tersebut bisa terdampar di Pantai Blimbingsari.
“Karena di Banyuwangi ini sebenarnya bukan habitatnya. Kami masih koordinasi lebih lanjut,” tandas Alief.
Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.