Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Mabuk, “Cium Pohon”, Tewas

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Petaka Dua Pemuda Sepulang dari Eks Lokalisasi Padang Bulan

SINGOJURUH – Warga Dusun Gebang, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singujuruh, geger kemarin pagi (10/9). Dua pemuda ditemukan tergeletak di  tengah sawah  dengan luka parah di kepala dan beberapa bagian tubuhnya.

Kali pertama ditemukan warga salah satu pemuda sudah meninggal dengan luka  cukup parah di kepala dan bebepa bagian tubuhnya. Temannya hanya luka di tangan kanan. Warga sempat menduga keduanya korban pembunuhan.

Apalagi, di sekitar lokasi ada dua senjata tajam (sajam) celurit.  Korban yang meninggal itu adalah Andrian Novandi, 28. Temannya yang hanya pingsan itu adalah Suntoro, 24. Kedua pemuda itu berasal dari Dusun Pekulo, RT 2, RW 2, Desa Kepundungan, Kecamatan Srono.

Kedua pemuda yang tergeletak di tengah sawah itu kali pertama diketahui Syaibul. 52, petugas HIPPAM yang tinggal di sekitar lokasi kejadian. Sekitar pukul 08.00, Syaibul sengaja ke sawah untuk melihat air di sungai.

“Saya lihat ada motor, juga ada dua orang tergeletak.” katanya. Curiga kedua pemuda itu menjadi korban pembunuhan, Syaibul menyampaikan kepada kepala Dusun Gebang, Desa Benelan Kidul, Sukhoidi. Selanjutnya, berita ada orang yang meninggal itu disampaikan kepada kepala Desa Benelan Kidul, Tatang Suraji, dan diteruskan ke  polsek setempat.

Menurut Tatang Suraji, dua pemuda yang tergeletak di tengah sawah itu berjarak sekitar tiga meter. Di tempat itu juga ada motor Suzuki FU dengan nomor polisi P 3614 ZL dan dua celurit. “Imbuh Suntoro tergeletak tak jauh dari motor,” terangnya.

Tidak ada yang tahu secara pasti penyebab kedua pemuda itu tergeletak di tengah sawah. Suntoro yang sudah sadar juga belum bisa dimintai keterangan. Dari mulutnya tercium aroma alkohol. “Suntoro hanya mengaku dari Pekulo, lalu kami menghubungi keluarganya.” katanya.

Kakak kandung Andrian Novandi. Slamet, 30, yang datang ke  lokasi kejadian mengaku sangat terkejut mendengar kabar duka tersebut. Keterangan Tatikana, 27, istri Andrian, adiknya itu keluar rumah sekitar pukul 00.00 bersama Suntoro, salah seorang temannya.

“Tidak tahu ke mana perginya, tahu-tahunya sudah meninggal ini.” terang Slamet. Tubuh Andrian yang tergeletak di tengah sawah itu baru dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Singojuruh sekitar pukul 07.00. Sementara itu, Suntoro yang masih teler dibawa ke Polsek Singojuruh untuk dimintai keterangan.

Kapolsek Singojuruh, AKP Priono, mengatakan berdasar hasil olah TKP, penyebab kematian bukan pembunuhan. Apalagi, di tubuh korban tidak ada luka bekas sayatan. “Di senjata tajam juga tidak ada bekas darah.” katanya.

Menurut kapolsek, diduga kuat korban meninggal akibat kecelakaan tunggal. Itu dikuatkan bukti adanya pohon turi di tepi jalan mayang rusak seperti bekas menabrak “Analisis kami korban ini mabuk. Jadi, saat mengendarai motor di tikungan tajam nyelonong hinga masuk parit dan terlempar ke sawah, lalu meninggal dunia.” ujar kapolsek.

Mengenai celurit yang ditemukan di lokasi kejadian. Kapolsek menyebut kemungkinan celurit itu sengaja dibawa korban. “Jenazah langsung kita antar pulang dan keluarga minta tidak divisum sebut kapolsek. (radar)