PESANGGARAN, Jawa Pos Radar Genteng – Nasib Giyem, asal Dusun Krajan, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran ini benar-benar apes. Nenek berumur 65 tahun itu kehilangan perhiasan berupa kalung dan gelang senilai Rp 20 juta, Senin (9/4) sekitar pukul 09.00.
Pelaku yang berjumlah dua orang itu, datang ke rumahnya dengan mengaku mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sarongan. “Katanya sudah seminggu tinggal di Desa Sarongan,” kata I Putu Manik Gilang, 26, salah satu cucu Giyem.
Menurut Gilang, dari keterangan neneknya kedua pelaku itu semua laki-laki yang berumur sekitar 27 tahun. Saat datang ke rumah neneknya menggunakan motor Honda PCX warna putih. “Tiba-tiba datang dan mengaku mahasiswa KKN,” terangnya pada Jawa Pos Radar Genteng.
Modus operandi kedua maling itu, jelas dia, mengaku sebagai mahasiswa KKN yang hendak memberikan bantuan dua kaleng biscuit, dan satu karung beras kepada para janda tua di wilayah Desa Sarongan. “Nenek itu tinggal di rumah sendirian,” paparnya.
Setelah menjelaskan tujuannya, lanjut dia, kedua dua orang itu meminta izin mengambil gambar neneknya dengan syarat harus melepas semua perhiasan yang sedang dipakai. Perhiasan itu berupa kalung seberat 15 gram dan gelang emas. “Nenek lupa berat gelang emasnya, tapi kedua perhiasan itu nilainya Rp 20 jutaan,” ungkapnya.
Setelah melepaskan dua perhiasannya itu, Giyem menaruh kalung dan gelangnya itu ke dalam dompet miliknya. Dompet itu, diletakkan di samping tempat duduknya. “Setelah itu, pelaku meminta nenek untuk menulis huruf alphabet di kertas, dan orang itu minta mencarikan dua orang janda lain untuk diberikan bantuan,” tandasnya.
Saat itulah dua pelaku yang diduga sudah pernah melakukan aksi serupa di tempat lain beraksi. Saat nenek Giyem pergi ke rumah tetangganya yang janda tua, pelaku menggasak isi dompetnya. “Saat nenek balik ke rumah, pelaku sudah tidak ada, dompet berisi kalung, gelang, dan uang tunai Rp 250 ribu hilang,” paparnya.
Mengetahui perhiasannya hilang, Giyem panik dan langsung menelepon anaknya. Selanjutnya, lapor ke Polsek Pesanggaran melalui pos polisi di Desa Sarongan. “Kami sudah mendapat laporan itu, anggota sedang melakukan penyelidikan,” cetus
Kapolsek Pesanggaran, Iptu Lita Kurniawa.(sas/abi)