BANYUWANGI – Mainan anak-anak berbahan kertas bekas mungkin sudah jarang ditemukan saat ini. Mainan yang populer di era 1990-an seperti kepala barong, pitik-pitikan, dan lainnya seolah mulai ditinggalkan. Namun tidak bagi Suwari, warga Dusun Watu Buncul, Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, ini.
Dengan mempergunakan sepeda, pria lanjut usia ini berkeliling jalan kota Banyuwangi untuk menjajakan maninan tersebut. Meski harus berjalan lumayan jauh diusia yang cukup senja. Pria yang satu ini seolah tidak kenal lelah. Beberapa mainan ini tetap ditawarkan kepada setiap orang yang ditemuinya.
Harga jualnya pun cukup murah. Satu mainan kepala singa dijualnya seharga Rp 15 ribu. Sedangkan untuk
burung pitik-pitikan dijualnya kepada pelanggan seharga Rp 30 ribu. Seluruh dagangan itu diakuinya bukan buatannya sendiri. Dia hanya menjualkan mainan itu kepada konsumen yang berminat membeli mainannya.
“Saya cuma jual saya tidak bikin sendiri,” katanya. Meski berkeliling hampir setengah hari, dagangannya masih lumayan banyak. Sesekali dia mengisi waktu dengan beristirahat di bawah pohon rindang sembari menjajakan dagangannya kepada orang yang lewat. (radar)