DI ANTARA luasnya ladang dan persawahan di Dusun Krajan, Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, terdapat sebuah tempat yang tampak berbeda Lokasi itu dikelilingi rerimbunan pohon. Rupanya, ada sebuah mata air kecil yang berada tepat di tengah pepohonan tersebut.
Warga sekitar menyebut mata air itu Penawar. Bukan tanpa alasan, nama itu muncul karena banyak orang yang datang ke sana untuk mengambil air dengan alasan menyembuhkan penyakit. Sehingga, banyak orang yang menamai mata air tersebut dengan sebutan Mata Air Penawar.
Menuju mata air itu harus ditempuh dengan berjalan kaki. Saat Jawa Pos Radar Banyuwangi melihat lokasi tersebut, kami harus berjalan melewati sawah dan ladang sekitar 250 meter dari jalan setapak terdekat. Setelah menuruni jalan tanah dan masuk di antara rumpun bambu, kami menemukan sebuah ceruk kecil di bawah tumpukan daun bambu.
Di sana tampak mengalir sebuah air dari batang bambu yang menan cap di tanah. Air itulah yang disebut warga sekitar dengan nama Mata Air Penawar. “Air ini sering diambil orang-orang dari luar kota. Ada yang datang dari Jember, Bali, dan Surabaya. Kadang saya yang menemani mereka ke sini. Tidak tahu dari mana mereka tahu tempat ini. Tetapi, mereka percaya air ini bertuah,” ujar Kholid, 55, magersari Mata Air Penawar itu.