Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

MKKS SMPN Korwil Utara Gelar Pengajian

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Wahyudi: Komunitas Guru Ngaji Baru Pertama

BANYUWANGI – Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Banyuwangi menggelar pengajian pada Minggu (1/9) di SMPN 1 Giri Banyuwangi. Pengajian bersama Majlis Khotmil Quran Adz Zikri itu langsung diisi oleh Ustad Ir H Wahyudi. Beberapa kepala sekolah bersama guru dan jamaah majlis khotmil tampak larut dalam pengajian tersebut. Ketua MKKS SMP Negeri Kabupaten Banyuwangi, Drs Supriyadi mengatakan, pengajian ini merupakan salah stau program yang digagas MKSS SMP Negeri.

Untuk saat ini, bertindak tuan rumah adalah MKKS Korwil Utara yang meliputi Kecamatan Kota, Giri, Licin, Kalipuro, Glagah, dan Wongsorejo. Meski program MKKS, namun untuk biaya penyelanggaraannya merupakan hasil patungan dari masing-masing kepala sekolah. Program pengajian serupa rencanannya digelar setiap bulan dan pelaksanaannya digilir setiap korwil. “Tujuannya untuk meningkatkan iman dan takwa. Sehingga dengan pengajian ini diharapkan kita mendapat pencerahan agama.

Jika selama ini para siswa yang mendapat pencerahan agama, maka kita para guru juga harus demikian,” jelas Kepla Sekolah SMPN 2 Banyuwangi itu. Sementara itu, Pimpinan Majlis Khotmil Quran Adz Zikri Ustad Ir H Wahyudi dalam ceramahnya memberikan apresiasi terhadap pengajian yang dilakukan komunitas para guru ini. Menurut mantan Ketua DPRD Banyuwangi itu, selama ini pengajianpengajianyang ada umunya dari komunitas umum. “Jika jumlah guru di Banyuwangi yang berjumlah 12 ribu itu melakukan pengajian setiap bulannya, maka akan menjadi komunitas pengajian yang dahsyat.

Dan insyaallah baru MKKS SMP Negeri ini yang melakukannya,” katanya.  Wahyudi menjelaskan, peran guru sebagai pelaku akan sangat menentukan terhadap perubahan pola pembelajaran. Hal ini amat penting untuk dipahami. Sebab jika guru tidak bisa melakukan pola pembelajaran maka para siswa tidak akan bisa melakukan perubahan itu sendiri. “Peran guru formal dan guru  gaji maupun ulama adalah merubah midset. Tidak ada yang menyangsikan peran mereka yang sejak dini telah berperan dalam membentuk karakter anak bangsa,” pungkasnya. (radar)