BANYUWANGI – Gerhana Matahari sebagian bakal menghiasi langit Banyuwangi besok pagi (9/3). Berdasar hasil hisab Lembaga Falakiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya fenomena alam istimewa tersebut akan berlangsung selama 2 jam 19 menit dan 12 detik, yakni mulai pukul 06.21.59 sampai 08.41.11 dengan lebar gerhana sekitar 82,48 persen.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi, M. Yamin, mengatakan, gerhana matahari merupakan fenomena alam yang ditunjukkan kepada umat manusia agar manusia selalu mengingat kekuasaan Allah. Dengan mengingat kekuatan dan kekuasaan Allah, manusia akan senantiasa beribadah dan berbuat baik kepada sesama.
Oleh karena itu, Yamin meminta masyarakat tidak berspekulasi macam-macam terkait gerhana matahari yang akan terjadi besok. Menurut dia, saat fenomena alam itu terjadi, sebaiknya umat muslim melaksanakan salat gerhana.
“Selain itu, mari memperbanyak berzikir, berinfak, dan beristigfar,” serunya. Yamin mengimbau seluruh masjid di Banyuwangi menyelenggarakan salat gerhana mulai sekitar pukul 06.21 besok. “Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi sudah mengirimkan surat edaran agar salat gerhana digelar di seluruh masjid di Banyuwangi,” pungkasnya.
Seruan serupa juga dilakukan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Banyu wangi. Ormas Islam terbesar di Banyuwangi itu menyerukan warga nahdliyin melaksanakan alat kusuf atau salat gerhana matahari. Ketua PCNU Kabupaten Banyuwangi, KH. Masykur Aly, meminta seluruh pengurus ranting NU
dan MWC NU menyelenggarakan salat kusuf.
“Salat gerhana matahari secara berjamaah,” serunya. Tempat salat gerhana matahari itu, terang dia, diserahkan kepada pengurus di setiap tingkat. “Teks khotbah bisa dilihat di website NU Banyuwangi,” ungkapnya. Sementara itu, sekretaris Lajnah Falakiyah NU Banyuwangi, H. Ghufron Mustofa, menambahkan, untuk menyambut gerhana matahari itu, pihaknya akan mengadakan workshop mengenai gerhana di KUA Muncar.
“Besok malam (nanti malam) kita akan gelar workshop, paginya observasi langsung terhadap gerhana matahari,” katanya. Kegiatan itu, terang dia, dilakukan menggunakan tero pong sederhana yang biasa digu nakan dalam rukyatul hilal PC NU Banyuwangi.
“Alatnya memang sederhana, tapi metode yang digunakan berdasar metode ilmiah falakiyah yang telah disepa kati para pakar falak,” ungkapnya. Selain MUI dan NU, warga Muhammadiyah juga diinstruksikan melakukan salat gerhana matahari atau salat kusuf pada Rabu (9/4).
Hal itu disampaikan Ketua Pimpinan Cabang Muhammdiyah Banyuwangi, Ainur Rofiq. Dia mengatakan, instruksi tersebut disampaikan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Surat Edaran Nomor 02/EDR/1.0/B/2016 tanggal 2 Maret lalu.
Edaran tersebut menyatakan hasil hisab wujudul hilal bahwa pada Rabu tanggal 9 Maret 2016 atau bertepatan dengan tanggal 29 Jumadil Awal 1437 Hijriah akan terjadi gerhana matahari. Rofiq memberikan instruksi kepada seluruh takmir masjid di bawah binaan Muhammadiyah di Banyuwangi agar menyelenggarakan salat kusuf.
“Tidak hanya takmir, seluruh perserikatan mau pun otonom Muhammadiyah kita imbau salat kusuf berjamaah di masjid. Atau kalau mau yang lebih akbar di Masjid Ahmad Dahlan, Banyuwangi,” ujarnya dihubungi via telepon seluler kemarin.
Salat gerhana matahari yang dilaksanakan di Masjid Besar KH. Ahmad Dahlan akan dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai. Dia mengatakan salat yang dilaksanakan dua rakaat tersebut sifatnya sunah. “Salat kusuf dianjurkan kepada umat muslim yang berada di wilayah perlintasan Gerhana Matahari,” katanya. (radar)