Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Nelayan Hilang di Selat Bali

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Mancing Bersama 30 ABK, Diduga Epilepsi Kambuh

MUNCAR – Seorang nelayan Muncar dinyatakan hilang ketika sedang mencari ikan di Selat Bali, tepatnya di kawasan Kayu Rajeh, dini hari kemarin. Dia adalah Mahsanul Ishaq, 30, warga Kalimoro, Dusun Muncar, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Diduga, pemuda lajang tersebut terjatuh ke laut lantaran epilepsinya kambuh. Pada saat kejadian, sebanyak 30 anak buah kapal (ABK) perahu Gardan Sumber Rahmat itu tidak ada yang tahu.

Dalam perjalanan pulang tanpa hasil tangkapan itu, semua ABK sedang tidur. Puluhan ABK tersebut baru menyadari bahwa salah satu anggota mereka tidak ada setelah pindah dari perahu gardan ke perahu ojekan di kawasan Pelabuhan Muncar pukul 04.00. Kontan, hilangnya sulung dua bersaudara itu mengejutkan semua ABK dan juru kemudi perahu. Selepas dinyatakan hilang, para nelayan langsung melakukan pencarian sejak pagi.

Namun, dua perahu gardan yang dikerahkan menyisir laut tersebut tak berhasil menemukan korban hingga siang kemarin Diperoleh keterangan, Mah – sanul Ishaq melaut me numpang perahu gardan sekitar pukul 15.00 Senin lalu. Beberapa jam kemudian, kapal yang dikemudikan Yasin terse but mencari titik strategis menangkap ikan. Agar perahu tidak goyah, sebuah jangkar diceburkan ke laut.

Agar ikan datang, seperti bi asa, lampu penerangan di perahu tersebut dihidupkan. Tetapi, setelah menunggu hingga beberapa jam, ikan tak kunjung datang. Lantas, para nelayan memilih pu lang dengan tangan hampa. Pada saat menunggu itu, semua nelayan siaga alias tidak tidur. Na mun, ketika perjalanan pulang, semua ABK memilih istirahat kecuali juru kemudi.

Betapa tercengangnya semua ABK saat pindah dari perahu gar dan yang mereka tumpangi me nuju perahu ojekan. Sebab, satu teman mereka sudah tidak ada. ‘’Tahu-tahunya waktu pin – dah dari ojekan tadi pagi,” ujar paman korban, Kustomo 40, saat ditemui di rumah duka kemarin. Berdasar informasi yang dia peroleh, keponakannya itu disinyalir jatuh ke laut akibat penyakit epilepsi yang diderita kambuh.

’Mungkin pas kencing, epilepsinya kambuh, lalu kecebur laut,’’ kata Sutomo kepada Jawa Pos Radar Ba nyuwangi. Apalagi, pada saat itu cuaca tidak bersahabat. Artinya, pada saat kejadian, angin sedang ken cang. ‘’Semua teman-teman adik saya tidak ada yang tahu karena sedang tidur,” paparnya. Keluarga mengaku bahwa masalah tersebut murni musibah. Meski begitu, semua berharap korban segera ditemukan. ‘’Semoga anak saya segera ditemukan,”imbuh Sanami, ibu kandung korban. (radar)