Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Packing Plant Semen Indonesia di Banyuwangi

semenKALIPURO – Packing plant (pengantongan semen) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Banyuwangi bisa meningkatkan kualitas perekonomian daerah. Selain itu, semen kebutuhan warga Banyuwangi dan sekitarnya bisa dipasok dari packing plant tersebut. Kepala Seksi Hubungan Internal dan Media Semen Indonesia Faiq Niyazi mengatakan, saat ini perekonomian di kawasan Jatim bagian timur terus menggeliat dan Banyuwangi sebagai salah satu pusat pertumbuhannya. Perekonomian yang terus meningkat tersebut membutuhkan pasokan se men yang lancar.

Sebab, semen ada lah industri primer penunjang berbagai sektor ekonomi lain, mulai infrastruktur jalan, jembatan, perumahan, pergudangan, hingga beragam fasilitas umum lain. ”Keberadaan packing plant di Banyuwangi menjamin tersedianya pasokan semen di wilayah Banyuwa ngi dan sekitarnya, termasuk Bali, sehingga harga semen akan stabil Jika tak ada jaminan pasokan, maka akan terjadi kelangkaan yang bisa membuat harga semen tidak terkontrol. Tentu itu mengganggu perekonomian daerah,” papar Faiq kepada Jawa Pos Radar Banyuwangi di kantornya Jl. Raya Situbondo, Selogiri, Desa Ketapang, Ke cama tan Kalipuro, Banyuwangi, ke marin.

Lebih jauh Faiq menjelaskan, penjualan Semen Indonesia de ngan merek Semen Gresik khusus di Banyuwangi terus meningkat. Pada 2011, penjualan Semen Gresik di Banyuwangi sebesar 68.496 ton. Kemudian, pada 2012 melejit 27,33 persen menjadi 87.215 ton. Pertumbuhan penjualan semen di Banyuwangi pada ta hun 2012 lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang hanya 14,5 persen. Tingginya penjualan semen di Banyuwangi tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang terus meningkat. Pada 2011, ekonomi Banyuwangi tumbuh 7,02 persen, lalu pada 2012 terkerek ke level 7,18 persen. Persentase pertumbuhan itu berada di atas rata-rata per tumbuhan nasional yang pada 2012 sebesar 6,2 persen. ”Melalui packing plant, Semen In donesia ingin berkontribusi me ningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi,” tegas Faiq. Packing plant semen Indonesia di Banyuwangi memiliki ka pasitas 300.000 ton semen per tahun dengan investasi Rp 120 miliar.

Packing plant ini dilengkapi dermaga khusus dengan kapasitas 10.000 DWT, dan satu buah packing machine dengan kapasitas 2.400 bag per jam. Faiq menuturkan, packing plant mempunyai dampak yang cukup besar bagi daerah, misalnya dalam hal menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menjadi stimulus bagi pembangunan  Infrastruktur di Banyuwangi. Terkait penyerapan tenaga kerja. 95 persen tenaga kerja di-packing plant adalah masyarakat Banyuwangi. Packing plant yang diresmikan awal 2012 tersebut juga dikerjakan dengan swakelola yang memberi porsi 90 persen bagi pengusaha lokal untuk terlibat da lam

pembangunannya. ”Kon tribusi lain adalah dalam hal pembayaran pajak dan retribusi untuk daerah,” kata Faiq. Keberadaan packing plant juga mendukung program pembangunan infrastruktur yang kini digalakkan Banyuwangi. Pemkab Banyuwangi setiap tahun melakukan pem bangunan dan perbaikan jalan sepanjang 300 kilometer. Selain itu, pasokan semen yang stabil mampu mendukung rencana pem bangunan kawasan in dustri terpadu di Banyuwangi yang akan menjadi sentra in dustri baru di kawasan timur Pulau Jawa. Artinya, jelas bahwa ke beradaan packing plant memberi dampak ekonomi yang sig nifikan, mulai penyerapan tenaga kerja, pembayaran pajak dan retribusi daerah, hingga multiplier effect lain, seperti kenaikan permintaan barang dan jasa, mulai kuliner, wisata, properti, sampai perhotelan.

”Tujuan akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandas Faiq. Secara berkala, Semen Indonesia juga akan melakukan ke giatan tanggung jawab sosial pe rusahaan (CSR) dan sponsorship untuk masyarakat sekitar packing plant dan event-event di Banyuwangi. (radar)