Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pawai Taaruf Super Meriah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PENAMPILAN terbaik dipersembahkan 38 kafilah dari kabupaten-kota se-Jawa Timur dalam pawai taaruf pembukaan MTQ ke-26 Jawa Timur di Banyuwangi kemarin (23/5). Pawai diawali dari di depan kantor Pemkab Banyuwangi dan berakhir di Taman Blambangan.

Sepanjang rute yang dilalui, masing-masing rombongan membawakan potensi budaya daerah yang berbalut nilai-nilai Islami. Kafilah Banyuwangi, misalnya, yang mendapat kesempatan pertama tampil di depan tenda para tamu undangan membawakan tarian Ngerandu Ndaru yang berarti menanti mukjizat.

Tarian tersebut mengisahkan awal masuknya agama Islam di Bumi Blambangan. Kostum para penari yang berdasar pakaian adat juga disesuaikan pakaian muslim. Demikian dengan kafilah Kabupaten Tuban. Kontingen kabupaten dengan julukan bumi para wali memberikan suguhan sederhana tapi sarat budaya Islam, yakni tarian sufi.

Para penari diikuti replika perahu layar cukup besar mengusung slogan “Tuban Bumi Wali Spirit of Harmony”. Sementara itu, Kota Surabaya menampilkan miniatur Masjid Ampel dengan ornamen beduk dan Alquran yang megah. Tak mau kalah dengan Surabaya, Kabupaten Bangkalan mengusung sebuah replika masjid.

Bedanya, Masjid Bangkalan disambung dengan Jembatan Suramadu raksasa. Sangat menakjubkan, sehingga penampilan kabupaten yang membawa 54 kafilah itu mampu memberikan gambaran Jembatan Suramadu kepada penonton. Berbeda dengan Kota Pasuruan  yang memberikan suguhan peragaan model busana muslim atau hijabers.

Mereka beraksi seperti model yang memamerkan pakaian muslim modern. Sedangkan kafilah dari suku Madura lain, seperti, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep menampilkan kereta raksasa naga emas yang biasa disebut du-dug. Di antara Kafilah tersebut, Kabupaten Sampang memberikan penampilan mengejutkan.

Di tengah aksi pawai, Wakil Bupati Sampang membaur dengan penari dan penabuh musik untuk “menyawer” mereka. Kontan aksi tersebut mendapat sambutan riuh tepuk tangan penonton. Masing-masing rombongan kafilah kabupaten dan kota memang menampilkan replika yang melambangkan kekhasan daerah.

Tidak ketinggalan slogan dan musik khas pengiring juga disuguhkan dalam pawai sepanjang jalan 2,5 km tersebut. Beberapa juga menyampaikan filosofi dari replika kepada masyarakat. Pawai ini mengundang antusias masyarakat sekitar kota. Sepanjang pinggir jalan pelaksanaan dipadati oleh masyarakat yang menyaksikan.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, sebagai tuan rumah MTQ 2015 ini menyatakan, pawai ini sekaligus menjadi taaruf budaya dan ekonomi. Karena masing-masing kabupaten mempertontonkan potensi daerahnya baik dari sektor seni budaya maupun ekonomi dengan semaksimal mungkin. ‘

’Gelaran ini juga merupakan ajang untuk saling memperkenalkan budaya masing-masing. Selain membangun ukuwah Islamiyah, gelaran ini bisa juga membangun ukuwah seni dan budaya. Apalagi di kegiatan MTQ ini juga dilengkapi dengan pameran seni, kerajinan dan UMKM,” kata Bupati Anas.

Sementara Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Akhmad Sukardi yang mewakili Gubernur dalam membuka pawai menambahkan, even dua tahunan ini sekaligus melestarikan seni dan budaya daerah yang bernapas Islam. “Rangkaian pembukaan MTQ ini merupakan wujud ekspresi suka cita yang diungkapkan dengan inovatif dan konstruktif,” ujarnya.

Di hadapan para tamu kehormatan, Akhmad Sukardi menyatakan pawai taaruf bisa memotivasi segala kalangan yang terlibat dalam pelaksanaan MTQ. Ia berharap momentum ini memperkuat ukhuwah antara masyarakat dan pemerintah. Selain itu, melalui even tersebut syiar Islam bisa semakin kukuh. (radar)