Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pebisnis Korsel Akan Bangun Kilang Minyak

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Nilai Investasi Sekitar USD 7,180 Juta

BANYUWANGI – Pebisnis asal Korea Selatan berencana menanamkan investasi di Bumi Blambangan. Kemarin (15/5) mereka datang untuk melakukan studi lapangan terkait rencana pembangunan kilang minyak di Kecamatan Wongsorejo. Selain melakukan studi lapangan, mereka juga bertemu Bupati Abdullah Azwar Anas kemarin. Rombongan pebisnis asal Korea Selatan yang dipimpin Mr. Soe Won Eui itu memaparkan rencana mendirikan kilang minyak di Banyuwangi.

Kilang minyak yang akan dibangun di Banyuwangi itu diberi nama PT. Banyuwangi International Oil Refinery. Dijelaskan Mr. Soe Won Eui, PT. Banyuwangi International Oil Refinery merupakan gabungan perusahaan minyak internasional yang datang ke Indonesia untuk mendirikan kilang minyak. Di Indonesia, pebisnis asal Korea Selatan itu sudah ber-partner dengan PT. Kilang Minyak Emas Hitam, Jakarta. Rencananya, kilang minyak tersebut akan dibangun di Kecamatan Wongsorejo. Lahan yang dibutuhkan sekitar 300 hektare .

Saat bertemu bupati, tim Mr. Soe juga memaparkan kapasitas produksi kilang yang akan didirikan, yaitu 300.000 barrel per stream day (BPSD), dan investasi yang akan ditanam US$ 7,180 juta. Terkait kebutuhan minyak mentah di kilang tersebut, ungkap Soe, akan dipasok dari Iran dan Venezuela. “Our mission to help the government and people of Indonesia through the refinery in accordance with the current needs of the domestic market thus increasing the national income (Misi kami adalah membantu pemerintah dan rakyat Indonesia melalui kilang minyak, sesuai kebutuhan pasar dalam negeri saat ini, sehingga bisa meningkatkan pendapatan nasional),” ujar Soe Won.

Menurut Soe Won, ada beberapa alasan mengapa mereka memilih Banyuwangi sebagai lokasi pendirian pabrik. Salah satu pertimbangan, karena Banyuwangi adalah perbatasan Indonesia timur dan barat. Dengan begitu, minyak dapat didistribusikan secara efisien ke seluruh Nusantara. Alasan lain adalah karena Jawa Timur (Banyuwangi) sebagai daerah yang pertumbuhan ekonominya tinggi setelah Jakarta. Namun, walau pertumbuhan ekonominya paling tinggi, sampai saat ini belum memiliki kilang minyak.

Infrastruktur yang tersedia di Banyuwangi juga menjadi pertimbangan pengusaha asal Negeri Ginseng tersebut. Mereka juga menilai Pemkab Banyuwangi memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan infrastruktur. Pemkab Banyuwangi menyambut baik rencana investasi kilang minyak tersebut. Pemerintah daerah menjanjikan sejumlah insentif kepada pebisnis Korea itu jika benar-benar berinvestasi di Banyuwangi. Plt Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Abdul Kadir mengatakan, lahan yang dibutuhkan untuk investasi di Banyuwangi selalu tersedia. Pemerintah daerah sudah berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dan tercepat untuk investasi. “Rombongan investor Korea itu berjanji akan datang lagi ke Banyuwangi,” tegas Kadir. (radar)

Kata kunci yang digunakan :