Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pelanggar Parkir Digembosi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pelanggarBANYUWANGI – Ini peringatan bagi warga Banyuwangi agar tidak memarkir kendaraan sembarangan. Garagara melanggar parkir, ban empat ken daraan digembosi kemarin (3/6). Petugas gabungan dari unsur Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo); Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Polres Banyuwangi, merazia kendaraan yang parkir sembarangan di sisi barat Jalan Ahmad Yani, Banyuwangi.

Petugas terpaksa menggembosi ban mobil tersebut lantaran pemilik kendaraan tidak ditemukan. Padahal, petugas sudah mencari para pengendara itu untuk diberi pembinaan. Seperti diketahui, sejak 20 Januari lalu Pemkab Banyuwangi bersama Polres Banyuwangi melakukan uji coba parkir satu sisi di sepanjang Jalan Ahmad Yani, yakni di sisi timur. Namun, praktiknya, masih banyak pengendara mobil yang nekat parkir di sisi barat jalan tersebut.  

Selain di Jalan A. Yani, pemantauan parkir kendaraan juga dilakukan di Jalan dr. Soetomo, Jalan PB. Sudirman, Jalan Sayuwiwit, dan seluruh jalan lain di seputar kota Banyuwangi, khususnya di ruas jalan yang telah ditetapkan parkir satu sisi.Tidak hanya itu, pada kegiatan tersebut, petugas gabungan juga memberi peringatan kepada pedagang kaki lima (PKL) agar tidak berjualan di trotoar jalan. Itu dilakukan agar fungsi trotoar optimal bagi para pejalan kaki.

Kepala Dishubkominfo Banyuwangi, Suprayogi mengatakan, kegiatan kemarin merupakan sinergi antara Satpol PP, Polres, dan Dishubkominfo Banyuwangi. “Hari ini (kemarin) kita menggelar sosialisasi dalam rangka kesiapan menghadapi Wahana Tata Nugraha (WTN),” ujarnya. WTN adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik. 

Aspek penataan transportasi yang berkelanjutan, berbasis kepentingan publik, dan ramah lingkungan,menjadi pertimbangan terbesar dalam penilaian. “WTN menjadi tolok ukur posisi Banyuwangi di antara kota-kota lain se-Indonesia,” terangnya. Menurut Suprayogi, sasaran sosialisasi adalah ketertiban. Bukan hanya ketertiban angkutan umum, tapi juga ketertiban pengguna jalan, dan ketertiban di atas trotoar. “Hari ini (kemarin) kami memberi sosialisasi kepada mereka yang parkir tidak tertib dan PKL yang berjualan di jalan.

Selain itu, kita akan mengecek angkutan umum yang tidak memiliki trayek. Pengecekan juga akan dilakukan terhadap taksi untuk memastikan seluruh taksi telah dileng kapi argo,” cetusnya. Dia menambahkan, hasil pengecekan akan menjadi bahan evaluasi. Selanjutnya, apa saja yang perlu diperbaiki akan segera diperbaiki. “Tahun lalu Banyuwangi hanya mendapat plakat WTN. Pengalaman tahun lalu, beberapa hal yang perlu diperbaiki di Banyuwangi, antara lain kepatuhan parkir kendaraan dan fungsi trotoar,” pungkasnya. (radar)