Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pembunuh Ibu-Anak Ditangkap

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 Sempat Terekam CCTV saat Pesta di Lokalisasi Sumberloh

GENTENG – Kerja keras polisi mengungkap tragedi pembunuhan ibu dan anak di Dusun Pandan, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng Selasa lalu (22/5) akhirnya membuahkan hasil. Petugas reserse kriminal Polsek Genteng berhasil membekuk dua pemuda tersangka pembunuh Jane Ariswati alias Yeni, 57, dan anaknya Sherly Kurniawati, 18, di sebuah hotel di Jalan Subak, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) kemarin (27/5).

Dua tersangka pembunuh sadis itu adalah Dimas, 20, dan Bayu, 20, warga Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Keduanya pernah bekerja pada Yeni yang juga juragan kerupuk tersebut. Dimas pernah menjadi sopir pengantar kerupuk, sedangkan Bayu merupakan kernet. Selain dua orang tersebut, polisi saat ini juga sedang memburu satu tersangka lain yang sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).

Tersangka yang diburu itu adalah Yazid, juga warga Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon. Kapolsek Genteng Kompol Heru Kuswoto menuturkan, tertangkapnya kedua tersangka pembunuh juragan kerupuk dan anaknya itu tak lepas dari kerja sama semua pihak. Polisi juga sangat terbantu dengan informasi dari masyarakat dan hasil rekaman Closed Circuit Tele Vision (CCTV) di Lokalisasi Sumberloh, Kecamatan Singojuruh.

Kompol Heru menuturkan,  berdasarkan keterangan sementara yang didapatkan petugas, usai melakukan aksi pembunuhan di rumah korban Yeni sekitar pukul 19.00 Selasa malam lalu (22/5), ketiga tersangka sempat pesta di lokalisasi Sumberloh. Puas berpesta, Dimas, Bayu, dan Yazid sempat terekam kamera CCTV di lokalisasi Sumberloh tersebut. Setelah itu, mereka kabur ke Kota Malang dengan membawa mobil pikap nopol P 8006 VO milik korban.

“Namun di Malang, mobil yang tumpangi itu menabrak truk Fuso,” jelas Kompol Heru. Usai dari Malang, Dimas dan Bayu balik lagi ke timur. Kali ini mereka menuju Kabupaten Sumbawa, NTB. Sedang Yazid memilih berhenti di Malang. Begitu juga mobil pikap yang mereka bawa itu ditinggal begitu saja di tepi jalan tempat terjadinya kecelakaan. Apa motif mereka melakukan pembunuhan sadis tersebut? Kapolsek Heru mengaku belum tahu secara pasti motif pembunuhan itu.

Sebab sampai berita ini ditulis sore kemarin, kedua tersangka masih dalam perjalanan dari NTB menuju Banyuwangi. “Belum tahu apa motifnya. Nanti saja kalau pelakunya sudah di tiba di polsek,” katanya. Bagaimana dengan posisi Yazid? Menurut Kapolsek Heru, yang bersangkutan masih dalam pengejaran petugas.

“Namun kita imbau, sebaiknya yang bersangkutan menyerahkan diri,” ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya (24/05) Yeni dan Sherly, ditemukan tidak bernyawa di gudang rumahnya di Dusun Pandan, Desa Kembiritan. Saat ditemukan, ibu dan anak perempuan tersebut tewas dengan kondisi tubuh menggantung. Tali tampar warna biru menjerat leher kedua korban. Selain itu, kedua kaki dan tangan Sherly terikat tali rafia. Mulut gadis tersebut juga dijerat dengan tali. (radar)

Kata kunci yang digunakan :