Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Penyerapan Anggaran APBD Masih Rendah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Penyerapan Anggaran APBD Masih Rendah

BANYUWANGI – Memasuki bulan lima tahun anggaran 2012, penyerapan anggaran APBD Banyuwangi masih relatif rendah. Begitu juga dengan hasil pendapatan yang dilakukan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Rendahnya angka penyerapan dan pendapatan itu diketahui saat Komisi III DPRD memanggil Dinas Perikanan dan Kelautan (Disperiklut), dan Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Disperta Hutbun) kemarin (25/5).

“Dinas kesehatan sudah kita panggil, ternyata juga belum maksi- mal,” cetus anggota Komisi III DPRD Banyuwangi, Sukirman, kemarin. Disperiklut Banyuwangi yang diwakili Soebandijono dan Achmad Hidayat menyebut, dalam APBD 2012, belanja Disperiklut mencapai Rp 7,9 mi- liar. Dari anggaran sebesar itu, yang sudah terserap hingga Mei 2012 masih sekitar Rp 1,2 miliar.

“Penyerapan belum maksimal karena proyek masih dalam tahap tender,” jelas Soebandijono. Pendapatan, khususnya dari sektor retribusi lelang ikan, ternyata juga masih jauh dari target yang telah ditentukan. Di 2012 ini Disperiklut ditargetkan bisa memberi masukan ke pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 90 juta. “Retribusi yang sudah masuk dari lelang ikan sekitar Rp 6,7 juta,” katanya.

Rendahnya penyerapan anggaran juga terjadi pada Disper ta Hutbun Banyuwangi. Dari total anggaran yang disediakan di APBD sebesar Rp 26,9 miliar, ternyata penyerapannya kurang dari 30 persen. Jumlah penyerapan anggaran tersebut sudah termasuk pengeluaran gaji pegawai. “Untuk penyera- pan belanja baru lima persen,” kata kepala Disperta Hutbun Ikrori Hudanto.

Untuk pendapatan hingga Mei 2012 ini, Disperta Hutbun juga masih jauh dari target yang ada. Pengelolaan perkebunan di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, yang ditargetkan dapat menyumbang ke PAD sebesar Rp 6 juta, ternyata yang terkumpul sekitar Rp 2 juta. Sedang gedung pariwisata yang ditargetkan bisa mengumpulkan pundi-pundi ke kas daerah sebesar Rp 9,7 juta, hingga kemarin masih mencapai Rp 3,7 juta.

Anggota komisi III DPRD, Sukirman, mengaku kecewa dengan penyerapan dua SKPD yang masih rendah. Apalagi, saat ini sudah hampir pada masa triwulan yang kedua. “Penyerapan di dinas pertanian baru lima persen, ini sangat rendah sekali, seharusnya itu minimal sekitar 40 persen, karena ini sudah hampir semester pertama,” cetus anggota Fraksi PDIP itu. Sukirman juga kecewa, karena Disperiklut hingga bulan kelima 2012 ini belum berbuat ba- nyak pada kebutuhan para nelayan.

Anggaran dari APBD Banyuwangi belum dipakai untuk kepentingan para nelayan. “Penyerapan yang kecil itu untuk mebel dan perbaikan fasilitas kantor,” ujar wakil rak- yat asal Kecamatan Muncar itu. Anggota komisi III lainnya, Dadang Wahyu meminta pada SKPD untuk bisa lebih kreatif dalam melaksanakan program kerja. Hal ini karena masih sangat rendahnya angka penyerapan dan pendapatan. “Ke depan harus ada terobosan-terobosan,” pintanya. (radar)