Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Peredaran Daging Oplosan Celeng di Rogojampi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

peredaranKualitas Selepan Dagingnya Dikenal Paling Halus

SEHARI menjelang Lebaran, kesibukan aparat Polsek Rogojampi bertambah. Selain karena mereka masih melakukan Operasi Ketupat Semeru, mereka juga disibukkan dengan kegiatan di Pasar Rogojampi. Pagi itu mereka terlihat sibuk sekali. Sebuah freezer berwarna putih diletakkan di salah satu ruangan dekat  pos penjagaan di Polsek Rogojampi. Menggunakan mobil Toyota Kijang, lemari pendingin itu diangkut dari Pasar Rogojampi menuju Mapolsek Rogojampi.

Kulkas itu sepertinya barang biasa. Tetapi, setelah melihat isi di dalamnya, baru ketahuan bahwa kulkas itu tidak biasa. Menurunkan kulkas itu dari mobil membutuhkan lebih dari dua tenaga manusia. Dalam kondisi kosong saja, kulkas itu sudah cukup berat. Apalagi, jika mesin pendingin itu ada isinya, tentu lebih berat. Dibantu warga, kulkas itu akhirnya bisa diturunkan dan diletakkan di ruang yang telah dipersiapkan. Stop kontak kulkas langsung dicolokkan ke steker listrik di tembok. 

Bila tidak langsung dialiri listrik, isinya akan membusuk. Lalu, apa sebetulnya isi lemari es tersebut. “Isinya freezer tadi daging babi hutan alias celeng,” jelas salah satu petugas. Total 60 kg daging celeng yang berhasil diamankan petugas. Daging tersebut disita dari sebuah penggilingan daging di Pasar Rogojampi. Tidak hanya itu, polisi juga berhasil menemukan 5 kg daging lagi di rumah seseorang berinisial SM. SM merupakan pemilik selepan daging di pasar tersebut.

Sayang, saat digeledah, si pemilik rumah sedang tidak ada di tempat. Hingga kini SM masih dalam buruan petugas. Keperluan penyelidikan, daging dan alat pendingin itu diamankan polisi. Tidak semua daging yang ditemukan bisa dimasukkan freezer. Ada yang dimasukkan dalam goni. Diduga, praktik jual-beli daging celeng itu sudah berjalan cukup lama. Indikasinya, saat polisi menyisir tempat daging celeng itu ditemukan, banyak penghuni pasar yang menceritakan seputar daging itu. 

Ada yang menyatakan, tidak sedikit yang sudah memperingatkan perdagangan ilegal di selep daging tersebut. Nyatanya, hingga penggerebekan berlangsung, si pemilik penggilingan daging masih bandel. Sebelum dipasangi garis polisi oleh polisi, selepan daging itu nyaris selalu ramai pelanggan. Bahkan, saat Lebaran, tidak hanya pedagang bakso yang menjadi konsumen selepan tersebut. Beberapa konsumen musiman juga menggunakan jasa penggilingan daging yang berlokasi di dalam pasar itu.

Namun, banyak pelanggan yang tidak mengetahui ulah nakal oknum pemilik selep daging itu. Saat tersiar kabar selep tersebut menjual daging celeng, banyak yang mengaku kaget. Saat menyelep daging di selep tersebut, tidak sedikit warga yang membawa daging sendiri. Pelanggan mengaku cukup puas dengan kualitas gilingan daging di selep itu. Memang, daging hasil selepan di tempat itu dikenal halus dan lembut. Itulah yang menyebabkan banyak masyarakat yang nyelep daging di tempat itu.
 

“Soal daging celeng, saya ndak tahu. Di sini hasil gilingannya lembut dan halus,” ujar Mariska, salah satu konsumen selep tersebut. Keberadaan daging celeng yang diduga sebagai bahan oplosan daging sapi memaksa polisi bekerja ekstra keras. Hingga kini petugas masih menyelidiki alur distribusi daging terlarang itu. Selain sudah berhasil mengendus SR sebagai pemasok, petugas juga sudah mengantongi keterangan terkait dugaan asal daging tersebut. Diduga, daging celeng itu berasal dari luar Jawa.

Diduga, daging itu masuk Banyuwangi melalui Banyuwangi Selatan. Selain menelusuri jalur distribusi dan asal-usul daging tersebut, polisi juga menelusuri sejumlah konsumen yang berlangganan di selep tersebut. Apalagi, pelanggan selep daging itu diduga tidak hanya berasal dari kawasan Rogojampi. Warga dari sejumlah kecamatan tetangga di sekitar Rogojampi ternyata juga kerap menjadi pengguna selep daging tersebut. 

Saat melakukan sidak kala itu, polisi menemukan daging celeng tersebut disimpan di bawah meja petugas selep. Fakta itu mengindikasikan bahwa daging itu merupakan pesanan pelanggan khusus. Diduga, pelanggan itu biasa ngoplos daging sapi dengan daging celeng. “Kasusnya masih dalam penyelidikan. Identitas pemilik selep dan pemasoknya sudah ada, dan masih kami buru,” ujar Kapolsek Rogojampi Kompol Toha Choiri. (radar)