Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Perlu Rumah Singgah ODHA

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

ernaGENTENG – Angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Banyuwangi terbilang tinggi dan cenderung meningkat. Hingga akhir Januari 2015 warga yang diduga  tertular penyakit itu sebanyak 2.099 orang.

Penderita yang terus meningkat itu tidak diimbangi pemahaman masyarakat terhadap HlV/AIDS. Sehingga, itu bisa mengganggu para ODHA beraktivitas. “Masih sering terjadi diskriminasi terhadap ODHA,” cetus Erna Agustina manajer Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Banyuwangi.

Menurut Erna, sosialisasi mengenai pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS itu sudah sering dilakukan. Nyatanya, masyarakat masih banyak yang takut dan menjauh. “ODHA banyak dikucilkan,” katanya usai rapat koordinasi dengan jajaran relawan dan petugas voluntary Counseling and testing (VCT) di Hotel Mahkota, Genteng, kemarin (3/3).  Berdasar temuannya, jelas dia, para ODHA tidak hanya dikucilkan dari lingkungan, tapi juga tidak diperbolehkan melakukan kegiatan di masyarakat.

Malahan, ada yang diusir dari kampungnya. “Warga tidak mau menerima dan diminta pergi,” cetusnya. Untuk membantu para ODHA, Erma berharap di Kabupaten Banyuwangi ini ada rumah singgah. Di rumah singgah itu ODHA yang diusir dari lingkungan bisa menetap. “Ada ODHA yang masih anak-anak, padahal orang tuanya sudah meninggal, kan kasihan,” ujar ibu tiga anak yang tinggal di Perum Kebalenan Indah, Banyuwangi, itu. (radar)