Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pernah Jadi Kuli Bangunan di Bali, Idolakan Petarung MMA

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pekerjaan di bagian proses tahu, biasanya dilakukan oleh laki-laki. Sebab, butuh tenaga besar kedelai menjadi tahu. Tapi itu tidajk berlaku bagi Happy Nur Diana, 28, asal Dusun Curah Palung, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo.

Sebuah industri tahu rumahan yang terletak di Dusun Curah Palung, Desa Kradenan, Kecamatan Purwoharjo, tampak biasa saja dari luar. Lokasi pabrik yang terbuat dari batako itu, sehari-harinya hanya terlihat aktivitas sibuk para buruh perajin tahu.

Tapi saat masuk, ada hal yang berbeda dari tempat industri tahu pada umumnya. Ada seorang perempuan yang ikut bekerja bersama para pekerja laki-laki lain, dan memproses kedelai menjadi tahu. Perempuan dengan kaus merah itu Happy Nur Diana, 28, yang rumahnya tidak jauh dari tempat industry tahu.

Sehari-harinya, ibu satu anak itu bekerja layaknya seorang laki-laki di industri tahu milik kakaknya, Ani Nur Dian. Meski bekerja di tempat saudara kandungnya, Happy tetap bekerja secara profesional. Mulai bekerja pukul 07.00 dan pulang pada pukul 16.00. “Setiap hari bekerja di tempat kakak membuat tahu,” tutur Happy Nur Diana.

Bersama sembilan pekerja lainnya, Happy melakukan pekerjaan seperti mengayak kedelai, menghaluskan kedelai, menyaring tahu, dan sebagainya. Semua pekerjaan yang dijalani itu, biasanya dilakukan laki-laki. “Semua pekerjaan saya jalani,” ungkapnya.

Happy mengaku senang melakukan pekerjaan yang dijalani sejak delapan tahun lalu itu. Ia tidak suka pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh perempuan. “Saya kurang telaten kalau kerja yang biasa dikerjakan perempuan,” katanya sambil tersenyum.

Riwayat pekerjaan yang dijalani Happy memang tidak main-main. Sebelum bekerja di industri tahu milik kakaknya, pernah bekerja di Bali sebagai kuli bangunan. “Pernah menjadi kuli bangunan di Bali,” ujarnya.

Karena terbiasa dengan pekerjaan yang menguras fisik itulah, membuat Happy merasa senang menekuni pekerjaan yang biasanya dilakoni para laki-laki. “Karena sudah biasa, jadi senang bekerja di pabrik tahu ini,” imbuhnya.

Ada yang menarik hingga membuat Happy bertekad menjadi seorang perempuan kuat, dan betah dengan pekerjaannya. Dia mengidolakan seorang pegulat bela diri campuran alias Mixed Martial Arts (MMA) asal Amerika Serikat, Ronda Rousey. “Dari dulu suka dengan Ronda Rousey,” cetusnya.

Karakter Ronda itu dianggap sangat mirip dengannya. Dan ini yang membuatnya mengidolakan petarung MMA berusia 36 tahun itu. “Sama-sama perempuan, pekerja keras, dan tidak takut dengan musuhnya,” ungkapnya.

Di waktu luang, Happy selalu menyempatkan waktu untuk menonton idolanya itu bertanding. “Habis kerja, biasanya setelah Magrib, saya nonton Ronda Rousey bertanding di HP (Handphone),” ujarnya sambil tertawa. (abi)

source