Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pertama Bertemu sejak Muktamar

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pertamaBANYUWANGI – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang selama ini jarang bertemu ak hirnya duduk berdampingan di Bumi Blam ba ngan. Dua tokoh NU yang dikabarkan “ber seberangan” sejak Muktamar NU di Ma kassar, yaitu KH. Hasyim Muzadi dan KH. Said Aqil Siradj, bertemu di Lapangan Wa tukebo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, ke marin (16/8). Hasyim Muzadi dan Said Aqil hadir dalam pengajian akbar dan halal bi halal yang diselenggarakan Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Banyuwangi tersebut.

Bertemunya dua tokoh yang selama ini dikesankan ber seberangan itu membuat kaget se kaligus haru para kiai yang ha dir dalam acara tersebut. Tanpa terasa, Ketua Tan fidziah Pengurus Cabang NU Banyuwangi, H. Masykur Ali, menitikkan air mata. “Awalnya saya khawatir dan serba salah, tapi me lihat beliau berdua duduk ber dampingan dan akrab, kekhawatiran saya hilang. Saya jadi terharu,” tutur Masykur. Hal senada disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas.

Dia juga mengaku bersyukur bisa ha dir dalam acara tersebut, ka rena dihadiri KH. Hasyim Mu zadi dan KH. Said Aqil Siradj. “Terus saya bersyukur, ka rena sudah lama saya tidak me lihat beliau berdua hadir da lam satu acara. Beliau berdua ada lah guru-guru kita semua,” tan dasnya disambut aplaus ribuan hadirin. Sementara itu, Kiai Hasyim Mu zadi juga mampir ke masjid Ba bussalam kompleks kantor Pemkab Banyuwangi untuk me nunaikan salat Jumat ke marin.

Dia hadir bersama Bupati Ab dullah Azwar Anas dan beberapa rombongan. Kehadiran kiai kelahiran Tu ban itu dimanfaatkan pengurus takmir untuk memberikan tausiyah kepada jamaah. Pihak tak mir langsung mendaulat Kiai Hasyim menyampaikan khotbah Jumat. Dalam khotbahnya, Hasyim me nyampaikan tema iman dan takwa. Perilaku pejabat yang menyimpang melakukan ko rupsi disinggung dalam khot bah yang berlangsung se lama 30 menit itu.

Tidak hanya itu, Kiai Hasyim juga menyampaikan perkembangan te rakhir beberapa negara Islam di Timur Tengah. Menurut dia, konfl ik yang sedang bergejolak di beberapa negara Timur Tengah penyebabnya ada dua. Penyebab pertama, konflik ter sebut didasarkan pada persoalan internal negara tersebut. pe nyebab kedua, dipicu ma salah pihak eksternal yang tidak senang melihat negara-negara Islam kompak.

Untuk menyelesaikan konflik itu kembali pada internal ne gara masing-masing. Negara-ne gara Islam harus bersatu me nolak adu domba pihak lain. “Sekarang beberapa ne gara nonmuslim banyak me nerapkan prinsip Islam, tapi negara Islam justru tidak banyak menerapkan prinsip-prin sip Islam,” jelasnya. (radar)