Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pesantren Kecil Mampu Tampung Ribuan Peserta

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pesantrenAcara pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi yang berlangsung di halaman Pondok Pesantren Mabadi’ul Ihsan, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, dihadiri ribuan orang. Bagaimana panitia mempersiapkan acara masal tersebut?

BILA dilihat dari ukuran pesantren, pelantikan dilakukan di Pondok Pesantren Mabadi’ul Ihsan sebenarnya kurang memadai. Sebab, ada dua pesantren besar yang lebih la yak dan memadai dijadikan lokasi acara yang melibatkan ribuan orang itu, yaitu Pesantren Darussalam, Blok agung, yang juga sama-sama be ralamat di Desa Karangdoro, Ke camatan Tegalsari, dan Pesantren Man ba’ul Ulum, Brasan, Kecamatan Mun car.

Dua pesantren besar itu se be nar nya sangat tepat bila dijadikan se bagai lokasi pelantikan PCNU Ba nyuwangi. Sebab, lokasinya lebih luas sehingga bisa menampung ba nyak orang. Namun, karena dua pesantren tersebut sering menjadi tempat acara besar, akhirnya dengan berbagai per – timbangan, panitia memilih me nyelenggarakan pelantikan itu di pesantren keluarga H. Abdullah Az war Anas.

Salah satu pertimbangannya, meski pesantren tersebut kecil, tapi akses menuju Pesantren Mabadi’ul Ihsan sangat mudah. Kendaraan bisa masuk melalui jalur tengah, utara, dan selatan. “Selain itu, per timbangan lain mengapa ditaruh tempat ini, karena sembarangane terimo mateng,” Kata Ketua Tanfidziah PCNU Banyuwangi, H. Masykur Ali, dalam sambutannya yang langsung disambut ger-geran para hadirinSayang, meski akses menuju tempat itu mudah, tapi tak ada tempat parkir kendaraan yang memadai di dekat lokasi acara.

Menyiasati agar kendaraan tak menumpukdi tiga jalur masuk tersebut, sekitar 300 me ter sampai 500 meter sebelum lokasi acara, panitia menyiapkan tempat parkir kendaraan para tamu. Jadi, semua peserta harus berhenti dan memarkir kendaraan di lokasi yang lumayan jauh dari lokasi acara. Mereka harus rela berjalan kaki sepanjang 300 meter sam pai 500 meter. Jalur menuju lokasi acara pun bisa dibilang lan car dan terhindar dari kemacetan.

Selain akses menuju lokasi bisa dibilang lancar meski harus ditempuh dengan jalan kaki, panitia atau tuan rumah juga sudah mengantisipasi agar para hadirin dan panitia tidak berebut konsumsi. Tuan rumah menyiapkan empat tempat untuk konsumsi panitia dan hadirin, yaitu dua untuk hadirin putra diletakkan di halaman masjid dan halaman sekolah. Satu untuk hadirin putri di utara masjid. Satu lagi untuk para tamu diletakkan di dalam rumah.

Dengan penataan tempat konsumsi yang sedemikian rupa, para tamu diharapkan bisa menikmati hidangan secara tertib. Namun, saking banyaknya yang datang, antrean tetap saja terjadi. Beruntung, kon s umsi yang disediakan cukup banyak, sehingga tak satu pun peserta yang tidak ke bagian. Sementara itu, meski acara pelantikan yang didahului peringatan Isra Mikraj itu berlangsung selama sehari, para hadirin tetap setia mengikuti hingga usai.

Hal itu tak lepas dari banyaknya tokoh penting yang hadir dan memberikan ceramah agama. Pada pagi hari, para hadirin khidmat mengikuti pengajian yang disampaikan Ustad Ghofar dari Rogojampi. Sore harinya, mereka mengikuti ceramah agama yang disampaikan Ketua Tanfi dziah Pengurus Wilayah NU Jawa Timur KH. Hasan Mutawakil Alallah dan Ketua Umum Tanfi dziah Pengurus Besar NU KH. Said Aqil Siradj. (radar)