BANYUWANGI – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Banyuwangi meradang. Internal partai yang satu ini kecewa keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim yang tidak meloloskan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja sebagai calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) provinsi paling timur Pulau Jawa ini.
Bahkan, Ketua DPC PKB Banyuwangi, Joni Subagio, mengatakan pihaknya siap “perang” menyikapi pencoretan Khofifah-Herman sebagai cagub dan cawagub yang akan bertarung dalam Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) Jatim 29 Agustus mendatang. “Yang pasti PKB Banyuwangi siap perang,” ujarnya saat dikonfirmasi di kantor DPRD Banyuwangi kemarin (15/7).
Meski demikian, Joni mengaku menyerahkan persoalan ter sebut kepada Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Jatim. Apa pun instruksi DPP dan DPW PKB Jatim, imbuh Joni, pihaknya siap mem-back up. “Sebagai organisasi yang ter struktur, kami menunggu ko mando. Kalau memang dipe rintahkan perang, kami siap pe rang. Kalau tidak, ya tidak,” ujarnya.
Sementara itu, sekretaris DPC PKB Banyuwangi, Khusnan Aba di mengaku kecewa dengan keputusan KPU Jatim yang tidak meloloskan pasangan Khofifah- Herman dalam Pilgub Jatim. Alasannya, keputusan KPU Jatim tidak meloloskan pasangan yang diusung PKB dan lima parpol non parlemen itu diambil melalui voting “Padahal, permasalahan yang menyangkut Khofi fah-Herman adalah urusan administrasi.
Tetapi, kenapa keputusan di ambil melalui voting ?” tanya dia. Khusnan menambahkan, Khofifah – Herman merupakan pasangan kali pertama mendaftar sebagai cagub-cawagub ke pada KPU Jatim. Di salah satu peraturan KPU disebutkan, pasangan yang kali pertama mendaftar, pasangan itulah yang pertama kali diakui. “Terus terang kami sangat kecewa dengan keputusan KPU Jatim,” kata dia.
Ditanya apakah DPC PKB Banyuwangi akan meng instruksikan para konstituen mengalihkan dukungan pasca kegagalan Khofifah-Herman maju dalam Pilgub Jatim 2013, Khusnan menjawab diplomatis. “Kami belum memikirkan hal itu. Belum ada rencana mengalihkan dukungan ke pasangan lain. Seka li lagi, persoalan ini (tidak lolosnya Khofifah-Herman) sangat menyakitkan kami,” pungkasnya.
Sekadar tahu, KPU Jatim menggelar rapat pleno pene tapan pasangan cagub dan cawagub Minggu (14/7) lalu. Proses rapat pleno berja lan sangat alot, bahkan baru diputuskan lima menit menjelang batas waktu penetapan atau sekitar pukul 23.55. Alotnya pengambilan ke putusan tersebut terjadi saat pembahasan dukungan ganda dari DPD Partai Kedaulatan (PK) Jatim dan DPW Partai Per satuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) Jatim.
Akhirnya, KPU Jatim terpaksa melakukan voting atau pemungutan suara terbanyak secara tertutup. Hasilnya, tiga dari lima komisioner KPU Jatim menyatakan dukungan terhadap pasangan Khofifah-Herman tidak memenuhi syarat dan satu komisioner menyatakan pasangan tersebut memenuhi syarat. Satu komisioner yang lain berpendapat dukungan PK kepada Khofifah-Herman memenuhi syarat, sedangkan dukungan PPNUI kepada pasangan tersebut tidak memenuhi syarat.
Hasil rapat pleno itu di tuang kan dalam Berita Acara N o mor: 56/ BA/PKD.JTM/VII/2013 tentang penetapan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam pemilihan umum kepala dae rah dan wakil kepala daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2013. Dalam keputusan tersebut, pasangan calon yang di nyatakan lolos ada tiga, yakni Soekarwo-Saifullah Yusuf, Bam bang Dwi Hartono-Said Abdullah, dan Eggy Sudjana- Moch. Sihat. (radar)