Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Polda Jatim Sidak Dua Tambang Pasir

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

pasir-ngurukBANYUWANGI – Aparat Polda Jatim kembali mengobok-obok wilayah Kabupaten Banyuwangi. Setelah menutup lima pabrik jamu tradisional, kali ini giliran dua lokasi tambang pasir di wilayah Kecamatan Singojuruh dan Rogojampi yang ditutup paksa Rabu lalu (15/4). Seperti saat menggerebek pabrik jamu tradisional, saat menutup dua lokasi tambang pasir yang diduga tidak punya izin itu juga dilakukan dengan cara sembunyi.

“Rombongan polisi dari Polda Jatim datang pada Rabu (15/4) pukul 08.00,” cetus Faik, pemilik tambang pasir di Dusun Tegalmojo, Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh. Faik mengaku, rombongan dari Polda Jatim yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tambang pasir yang dia kelola itu berjumlah lima orang. Mereka naik mobil Toyota Kijang Innova warna putih. Setelah menunjukkan identitas, di antara anggota polisi itu meminta operator backhoe menghentikan aktivitas.

“Saat rombongan polisi itu datang, saya kebetulan ada di Srono. Kunci backhoe dibawa orang dari polda itu,” ungkapnya. Faik mengaku, setelah dilapori karyawannya bahwa lokasi tambang pasir miliknya didatangi anggota Polda Jatim, dirinya langsung menuju ke lokasi tambang pasir. “Saya sempat klarifikasi,
ternyata yang datang memang dari Polda. Juga ada anggota dari Polsek Singojuruh,” cetusnya. Menurut Faik, informasi yang diperoleh dari anggota Polda Jatim itu, yang didatangi dan ditutup bukan hanya miliknya.

Juga ada tambang pasir di wilayah Kecamatan Rogojampi yang ditutup. “Anehnya, yang ditutup hanya dua lokasi. Ini kenapa? Seharusnya tidak tebang pilih, dong!” katanya. Sementara itu, Kapolsek Singojuruh, AKP Priono, saat dikonfirmasi melalui hand phone (HP) membantah tim dari Polda Jatim itu menutup lokasi tambang pasir. Tim itu hanya melakukan penyelidikan di lapangan terkait penambangan pasir yang banyak tidak memiliki izin.

“Ini karena di Banyuwangi banyak galian C bodong,” terangnya. Pantauan Jawa Pos Radar Genteng, dampak penutupan lokasi tambang pasir itu, sejumlah dump truck yang akan mengangkut pasir banyak yang kecele. Mereka terpaksa balik kucing dan mencari lokasi tambang pasir yang masih beroperasi.“Lokasi banyak yang tutup, mungkin karena takut digerebek,” ujar Fendi, 26, salah seorang sopir dump truck. (radar)