Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Hukum  

Polisi Kejar 4 Buron Pengeroyok Sunali

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 

Tersangka Moh Alibidin.

Pelaku Tepengaruh Minuman Keras

KABAT – Meski sudah ada satu tersangka terkait tewasnya Sunali,  23 warga Dusun  awang, Desa Labanasem, Kabat dalam kasus pengeroyokan, namun pihak Satreskrim Polres Banyuwangi  masih punya PR lainya.

Diindikasi ada empat pelaku lain yang terlibat dalam pengeroyokan selain Moh. Alibidin, 22, warga Dusun Krajan, Desa Pakistaji, Kabat. Empat pelaku lain ini  sekarang masih buron. Hingga saat ini, Tim Resmob masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku lain yang terlibat pengeroyokan terhadap almarhum Sunali, Jumat (14/4),  lalu.

”Selain tersangka itu (Alibidin), ada empat pelaku lainnya yang ikut melakukan pengeroyokan. Tapi saat ini masih buron, dan kami masih lakukan pengejaran,” tegas Kasat Reskrim  Polres Banyuwangi, AKP Dewa Putu Prima Yogantara, kemarin.

Meski sudah menghilang entah kemana, namun pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan pelaku lainnya yang terlibat dan menyeretnya ke Polres Banyuwangi.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, selain karena suara bising knalpot Sunali yang menjadi pemicu, ternyata minuman keras juga ikut andil menjadi pemicu mengapa para  pelaku tega melakukan pengeroyokan.

Diuga karena terpengaruh minuman keras, para pelaku menjadi cepat emosi saat ada seseorang yang mengganggunya. Sekalipun itu hanya suara bising dari suara knalpot, tampaknya  itu bisa memicu para pelaku naik  darah karena merasa tersinggung.

”Dari pengakuan tersangka, dia dan teman-temannya memang sedang tepengaruh minuman keras,” beber suami artis FTV  Kadek Devi ini.  Seperti diberitakan sebelumnya, Sunali tewas setelah menjadi  korban pengeroyokan pada Jumat  (14/4) lalu.

Pengeroyokan itu  terjadi setelah korban dan para  pelaku melihat kesenian jaranan yang ada di selatan kantor Kecamatan Kabat. Dalam perjalanan pulang terjadi perkelahian antara teman korban dan para pelaku.

Keributan itu terjadi di depan sebuah rumah makan tepat di selatan Sasak Tambong. Melihat temannya dipukuli,  korban berusaha melerai. Namun ternyata Sunali justru menjadi  bulan-bulanan, sebab teman korban yang lain berhasil kabur  menjauh dari amukan para  pelaku.

Pengeroyokan pun masih berlanjut, sampai akhirnya Sunal  terjatuh ke jurang. Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Gitik, namun takdir berkata lain dan  Sunali pun dinyatakan tewas. Dari hasil pemeriksaan panjang,  polisi berhasil menangkap satu  pelaku yakni Moh. Alibidin warga Dusun Krajan, Desa Pakistaji,  Kabat.

Menurut pengakuan tersangka, motif pengeroyokan yang dilakukan bersama teman-  temannya ini lebih disebabkan  karena tersangka merasa tersinggung dengan suara bising knalpot  teman Sunali.

”Pengeroyokan  terjadi karena tersangka tersinggung dengan suara bising knalpot teman korban saat melintas di depan rombongan pelaku,”  ungkap Kasatreskrim beberapa waktu lalu. (radar)