Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Positif Terinfeksi Virus Flu Burung

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

 Positif-Terinfeksi-Virus-Flu-Burung

Ribuan Unggas yang Mati Mendadak di Gambiran

GAMBIRAN – Tim dari Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Banyuwangi dan dari Laboratorium Kesehatan Hewan (LKH) Malang kembali memeriksa unggas yang mati mendadak di Dusun Sumberejo, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, kemarin (11/3).

Malahan, petugas dari Balai Besar Veteriner (BBV) Jogjakarta juga turun untuk memeriksa dan meneliti ribuan  unggas yang mati mendadak itu. Hasil pemeriksaan cepat yang dilakukan, diketahui penyebab ribuan unggas mati mendadak itu karena flu burung.

“Positif terkena flu burung,” cetus Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan pada Disnak Kabupaten Banyuwangi, drh. Bambang Sugianto.  Menurut Sugianto, unggas yang banyak mati akibat flu burung itu diketahui berdasar pemeriksaan air liur dan cairan dubur menggunakan alat rapid test.

“Hasil pemeriksaan menyatakan  flu burung,” ungkapnya. Sugianto mengaku sejak awal sudah menduga matinya unggas yang sporadis di Dusun Sumberejo, Desa Wringinagung, itu karena flu burung. Tetapi, pihaknya masih perlu melakukan penelitian lebih serius.

“Sebelumnya sudah kita sebut suspect flu burung,” cetusnya. Kesimpulan itu, terang dia, sesuai hasil pemeriksaan dan penelitian yang dilakukan LKH Malang dan BBV Jogjakarta. Hasil pemeriksaan yang dilakukan juga menyatakan penyebab ribuan unggas mati itu adalah flu burung.

“Hasil pemeriksaan sama,” sebutnya. Meski sudah berani menyatakan positif flu burung, Sugianto mengungkapkan sampel yang telah  diambil dari unggas masih akan diuji lebih rinci lagi di laboratorium.  Itu dilakukan untuk menguatkan dan melihat perkembangan virus.

“Biasanya kalau pemeriksaan positif, di laboratorium juga positif,” ungkapnya. Untuk melihat perkembangan flu burung yang menyerang ternak milik warga itu, sebut dia, pihaknya akan terus melakukan pendampingan dan komunikasi dengan  berbagai pihak, seperti perbankan dan dinas kesehatan.

“Akan kita kawal terus sampai persoalan peternak tuntas,” katanya. Petugas Teknis Peternakan Kecamatan Gambiran, Dodik Yulianto, mengatakan ada gejala yang berbeda pada ternak yang terkena flu burung, salah satunya bagian mata.

“Dulu ternak yang terkena flu burung matanya berkabut,” terangnya.  Tetapi, saat ini, jelas dia, mata ternak tidak hanya berkabut, tapi membiru. Malahan, bila sudah cukup parah, mata ternak itu bisa meletus. “Matanya bisa meletus,” ujarnya kemarin. (radar)