sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang wilayah sekitar Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Jumat (10/10/2025) pukul 08.43 WIB.
Menurut laporan BMKG melalui akun resmi di platform X, episenter gempa terletak pada koordinat 7,23 derajat Lintang Utara dan 126,83 derajat Bujur Timur, atau sekitar 275 kilometer barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 58 kilometer.
Gempa ini tergolong dangkal dan terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa hasil pemodelan menunjukkan potensi tsunami dengan tingkat ancaman waspada di beberapa wilayah.
Lima daerah yang tercatat dalam status waspada meliputi Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Minahasa Utara bagian selatan, Minahasa bagian selatan di Sulawesi Utara, serta Kabupaten Supiori di Papua.
Baca Juga: Kronologi Gempa Sumenep, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Estimasi Waktu dan Tinggi Gelombang
BMKG memperkirakan gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian maksimal sekitar 50 sentimeter.
Estimasi waktu tiba gelombang bervariasi di tiap daerah, antara lain:
– Kepulauan Talaud sekitar pukul 09.59 WITA
– Kota Bitung sekitar pukul 10.49 WITA
– Minahasa Utara bagian selatan sekitar pukul 11.01 WITA
– Minahasa bagian selatan sekitar pukul 11.02 WITA
– Kabupaten Supiori, Papua sekitar pukul 12.26 WIT
BMKG mengingatkan masyarakat di wilayah pesisir agar tetap tenang dan tidak panik, namun tetap siaga terhadap kemungkinan kenaikan muka air laut.
Page 2
Masyarakat diimbau untuk menjauhi pantai serta mencari tempat yang lebih tinggi hingga peringatan resmi dicabut.
Baca Juga: Gempa Sumenep Terkini: Alasan Mengapa Tidak Berpotensi Tsunami Meski Magnitudo Kuat 6,5 dengan 52 Guncangan
Getaran Terasa di Beberapa Wilayah
Getaran gempa dilaporkan terasa cukup kuat di Tahuna dengan intensitas IV MMI (dirasakan banyak orang di dalam rumah), sementara di Manado tercatat intensitas II MMI (dirasakan sebagian orang, benda ringan bergoyang).
Hingga pukul 09.14 WIB, BMKG menyatakan belum terdeteksi adanya gempa susulan (aftershock).
Daryono menegaskan, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut.
Namun, BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan dan tidak mempercayai informasi yang tidak bersumber dari lembaga resmi.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Laut Selatan Banyuwangi, Mirip Tsunami 4 Meter Saat Malam
Imbauan BMKG kepada Pemerintah Daerah
Sebagai langkah antisipatif, BMKG mengimbau pemerintah daerah di zona waspada untuk segera mengarahkan warga menuju lokasi yang lebih aman, terutama ke wilayah yang lebih tinggi.
Hal ini penting dilakukan untuk menghindari risiko apabila gelombang tsunami benar-benar terjadi.
“Masyarakat diharapkan tetap tenang, tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta terus mengikuti informasi resmi dari BMKG dan pemerintah daerah,” ujar Daryono.
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang wilayah sekitar Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada Jumat (10/10/2025) pukul 08.43 WIB.
Menurut laporan BMKG melalui akun resmi di platform X, episenter gempa terletak pada koordinat 7,23 derajat Lintang Utara dan 126,83 derajat Bujur Timur, atau sekitar 275 kilometer barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 58 kilometer.
Gempa ini tergolong dangkal dan terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa hasil pemodelan menunjukkan potensi tsunami dengan tingkat ancaman waspada di beberapa wilayah.
Lima daerah yang tercatat dalam status waspada meliputi Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Minahasa Utara bagian selatan, Minahasa bagian selatan di Sulawesi Utara, serta Kabupaten Supiori di Papua.
Baca Juga: Kronologi Gempa Sumenep, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Estimasi Waktu dan Tinggi Gelombang
BMKG memperkirakan gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian maksimal sekitar 50 sentimeter.
Estimasi waktu tiba gelombang bervariasi di tiap daerah, antara lain:
– Kepulauan Talaud sekitar pukul 09.59 WITA
– Kota Bitung sekitar pukul 10.49 WITA
– Minahasa Utara bagian selatan sekitar pukul 11.01 WITA
– Minahasa bagian selatan sekitar pukul 11.02 WITA
– Kabupaten Supiori, Papua sekitar pukul 12.26 WIT
BMKG mengingatkan masyarakat di wilayah pesisir agar tetap tenang dan tidak panik, namun tetap siaga terhadap kemungkinan kenaikan muka air laut.