BANYUWANGI – Penemuan potongan kaki manusia membuat geger warga Dusun Kedawung, Desa Pondoknongko, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi. Potongan kaki tersebut ditemukan dikubur secara tidak layak di area tempat pemakaman umum (TPU) setempat, Jumat (4/5/18) pagi.
Anehnya, sejauh ini tidak ada warga sekitar yang kakinya diamputasi. Warga bahkan sempat menduga bungkusan kain putih berisi potongan kaki itu adalah mayat bayi.
Potongan kaki itu ditemukan bermula saat warga sedang kerja bakti membersihkan makam. Awalnya warga merasa curiga dengan keberadaan makam baru. Apalagi bentuknya tidak wajar seperti makam yang lain.
Di dekat makam baru itu juga ditemukan kardus yang berisi lembaran kertas semacam formulir berkop sebuah rumah sakit swasta di Banyuwangi.
“Karena curiga, warga kemudian melaporkan ke babinsa dan bhabinkamtibmas,” ujar Didik Eko Budi (50), warga setempat.
Selanjutnya, bhabinkamtibmas dan babinsa Desa Pondoknongko datang ke lokasi tersebut. Mereka kemudian menggali kuburan baru tersebut. Setelah digali, ternyata kuburan itu tidak dalam. Hanya sekitar 15 sampai 20 cm.
Di situ petugas menemukan bungkusan plastik berwarna hitam dan di dalamnya terdapat bungkusan kain putih yang dipasangkan seperti pada jenazah manusia. “Saat itu warga tidak berani membuka sehingga awalnya dikira mayat bayi,” ujar Kapolsek Kabat AKP Supriyadi.
Bungkusan putih yang belum dibuka itu kemudian dibawa ke kamar mayat RSUD Blambangan. Bungkusan itu pun dibuka untuk memastikan isinya. Saat itulah, diketahui bungkusan tersebut bukanlah mayat bayi, melainkan kaki kiri orang dewasa. Dari bentuknya, potongan kaki itu merupakan kaki kiri orang dewasa dari lutut hingga ke bawah.
Polisi menduga pemotongan kaki tersebut dilakukan oleh ahli. Sehingga besar kemungkinan kaki tersebut sengaja diamputasi. Ini didasarkan dari hasil pemeriksaan medis, kata Supriyadi, potongan kaki itu sangat bagus. “Artinya pemotongan itu dilakukan oleh ahli medis,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Pondoknongko Imron Rosidi menyatakan, begitu mendapatkan kabar tersebut, pihaknya langsung menuju lokasi. Karena informasi awal yang ditemukan adalah mayat bayi, pihaknya langsung menggali informasi apakah ada warga sekitar yang keluarganya meninggal. Hasilnya sama sekali tidak ada warga yang meninggal. “Warga juga tidak tahu siapa yang memakamkan itu,” ungkapnya.
Menurut kades, jika memang yang mengubur kaki tersebut adalah warga sekitar, semestinya sudah ada yang melapor. Namun hingga potongan kaki itu dibawa ke rumah sakit, sama belum diketahui ada warga yang memberikan informasi.
“Kami bersama aparat pemerintahan desa akan melangkah untuk mencari apakah ada warga kami atau warga desa tetangga kami yang habis diamputasi,” pungkasnya.