Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

PPNI Banyuwangi Kembangkan Nursing Tourism

PPNI mengajarkan penanganan pertolongan pertama kepada wisatawan.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
PPNI mengajarkan penanganan pertolongan pertama kepada wisatawan.

BANYUWANGI – Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kabupaten Banyuwangi mengembangkan program nursing tourism di Bumi Blambangan. PPNI fokus menggarap aspek kenyamanan dan keselamatan wisatawan. Saat ini, kerja sama program nursing tourism sedang dikembangkan di sejumlah homestay di daerah Karangasem, Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah.

Ketua Umum DPD PPNI Kabupaten Banyuwangi Sismulyanto SKepNers Mkes mengatakan, sektor pariwisata menjadi bahan perbincangan hangat akhir-akhir ini. Hampir setiap kabupaten/kota bersaing untuk mengembangkan sektor tersebut. ”Harapannya dapat menarik minat wisatawan lokal dan asing, yang akhirnya dapat meningkatkan pendapatan pemerintah daerah dan masyarakat,” terangnya.

Dalam pengembangan tersebut, imbuh dia, sebagian besar berfokus pada aspek kenyamanan dan keselamatan pengunjung. Namun, aspek kesehatan pengunjung masih belum tersentuh secara optimal. Padahal, kesehatan pengunjung merupakan faktor yang sangat penting, sehingga pengunjung dapat menikmati fasilitas yang ditawarkan dengan optimal tanpa adanya gangguan kesehatan. ”Termasuk penyakit yang mungkin terjangkit selama berada di objek wisata tersebut,” katanya.

Berkenaan dengan hal tersebut, lanjut dia, PPNI Banyuwangi memandang perlu untuk mengembangkan aspek kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan pengunjung secara sinergis melalui program nursing tourism. Program nursing tourism merupakan salah satu bentuk kerja sama PPNI dengan pemerintah daerah.

”Tujuannya, guna meningkatkan perekonomian masyarakat melalui peningkatan ekonomi kreatif dari sektor pariwisata,” ujarnya.

Program nursing tourism meliputi kebersihan bangunan. Seperti kamar bebas serangga dan nyamuk, kebersihan ruang makan, dan fasilitas penunjang lainnya. Selain itu, penyediaan air bersih dan makanan sehat. Kemudian, pemeriksaan kondisi kesehatan pengunjung secara berkala.

”Ditambah lagi, penanganan pertolongan pertama dan kegawatdaruratan wisatawan oleh pemilik homestay atau biro perjalanan,” imbuh Sismulyanto.(radar)