sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – “KLIK Sehati”. Begitu akronim inovasi “Klinik Kesehatan Ikan dan Lingkungan” yang digagas Dinas Perikanan Banyuwangi.
Program itu, bertujuan untuk menjaga kesehatan ikan serta memperbaiki kualitas lingkungan budi daya.
Di Banyuwangi terdapat 6.328 pembudi daya ikan yang menjadi salah satu penopang ekonomi kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.
Namun, sektor tersebut masih menghadapi berbagai tantangan, mulai serangan penyakit ikan maupun pengelolaan lingkungan yang belum optimal.
Kondisi tersebut berdampak langsung terhadap produktivitas dan pendapatan pembudidaya.
Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi Suryono Bintang Samudra melalui Kabid Perikanan Budi Daya Yuly Susantony menjelaskan, Klik Sehati hadir sebagai layanan terpadu untuk memberikan solusi komprehensif bagi pembudi daya ikan.
Layanan tersebut mencakup identifikasi penyakit ikan, pengobatan dan pencegahan penyakit, serta konsultasi terkait manajemen budi daya.
“Melalui Klik Sehati, pembudi daya dapat memperoleh layanan pemeriksaan langsung, pengujian laboratorium, hingga pendampingan teknis agar proses budi daya lebih sehat dan produktif,” ujarnya.
Selain membuka layanan di klinik, lanjut Susantony, tim Klik Sehati juga menerapkan sistem jemput bola dengan mendatangi lokasi budi daya.
Baik kelompok pembudi daya, Unit Pembenihan Rakyat (UPR), maupun pembudi daya individu.
“Tim melakukan konseling, pengamatan lapangan, diagnosis awal, dan bila perlu mengirimkan sampel ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut,” terang pria yang karib disapa Tony tersebut.
Untuk mempermudah akses, masih kata Tony, Klik Sehati membuka pendaftaran langsung di Balai Benih Ikan Kabat (setiap Selasa) dan Genteng (setiap Kamis).
Selain itu, pembudi daya juga dapat mendaftar melalui penyuluh perikanan atau secara online melalui platform Klik Sehati.
“Aksesnya cukup mudah, masyarakat bisa datang langsung ke Balai Benih Ikan, melaporkan secara online, atau pun petugas akan ke lokasi,” sebutnya.
Page 2
Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:45 WIB
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – “KLIK Sehati”. Begitu akronim inovasi “Klinik Kesehatan Ikan dan Lingkungan” yang digagas Dinas Perikanan Banyuwangi.
Program itu, bertujuan untuk menjaga kesehatan ikan serta memperbaiki kualitas lingkungan budi daya.
Di Banyuwangi terdapat 6.328 pembudi daya ikan yang menjadi salah satu penopang ekonomi kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini.
Namun, sektor tersebut masih menghadapi berbagai tantangan, mulai serangan penyakit ikan maupun pengelolaan lingkungan yang belum optimal.
Kondisi tersebut berdampak langsung terhadap produktivitas dan pendapatan pembudidaya.
Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi Suryono Bintang Samudra melalui Kabid Perikanan Budi Daya Yuly Susantony menjelaskan, Klik Sehati hadir sebagai layanan terpadu untuk memberikan solusi komprehensif bagi pembudi daya ikan.
Layanan tersebut mencakup identifikasi penyakit ikan, pengobatan dan pencegahan penyakit, serta konsultasi terkait manajemen budi daya.
“Melalui Klik Sehati, pembudi daya dapat memperoleh layanan pemeriksaan langsung, pengujian laboratorium, hingga pendampingan teknis agar proses budi daya lebih sehat dan produktif,” ujarnya.
Selain membuka layanan di klinik, lanjut Susantony, tim Klik Sehati juga menerapkan sistem jemput bola dengan mendatangi lokasi budi daya.
Baik kelompok pembudi daya, Unit Pembenihan Rakyat (UPR), maupun pembudi daya individu.
“Tim melakukan konseling, pengamatan lapangan, diagnosis awal, dan bila perlu mengirimkan sampel ke laboratorium untuk analisis lebih lanjut,” terang pria yang karib disapa Tony tersebut.
Untuk mempermudah akses, masih kata Tony, Klik Sehati membuka pendaftaran langsung di Balai Benih Ikan Kabat (setiap Selasa) dan Genteng (setiap Kamis).
Selain itu, pembudi daya juga dapat mendaftar melalui penyuluh perikanan atau secara online melalui platform Klik Sehati.
“Aksesnya cukup mudah, masyarakat bisa datang langsung ke Balai Benih Ikan, melaporkan secara online, atau pun petugas akan ke lokasi,” sebutnya.
