Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Program Polresta Banyuwangi Mengajar di SMPN 2 Rogojampi

Dalam rangka mengantisipasi kenakalan remaja, Polresta Banyuwangi memberikan pembinaan dan penyuluhan (Binluh) kepada siswa-siswi SMP Negeri 2 Rogojampi , Iptu Mustamar mendatangi para pelajar tingkat SMP di wilayah hukum Kecamatan Rogojampi memberikan binluh kepada Pelajar tingkat SMP di wilayah Kecamatan Rogojampi.

Rabo (5/04/2023), SMPN 2 Rogojampi mendapatkan kesempatan untuk dikunjungi jajaran Polresta Banyuwangi. Kedatangan petugas Polresta Banyuwangi tersebut sebagai sebuah tugas datang ke sekolah untuk memberi bimbingan dan penyuluhan secara langsung kepada adik-adik pelajar tentang hal yang sering terjadi kepada adik-adik pelajar. Pertama yaitu terkait dengan Bullying, Antisipasi
Radikalisme ketiga bijak bermedia sosial dan yang keempat yaitu maraknya balap liar.

IMG-20230405-WA0016

Program Polresta Banyuwangi Kali ini, mengajar siswa-siswi di SMPN 2 Rogojampi dengan tema “Sosialisasi Peran Sekolah Dalam Rangka Pencegahan Bulying, Antisipasi Radikalisme dan Bijak bersosial media ”

Di hadapan ratusan murid
SMPN 2 Rogojampi Iptu Mustamar dari Satbinmas Polresta Banyuwangi menekankan peran institusi pendidikan dalam pencegahan bulying, penyebaran paham-paham radikalisme yang rawan disusupi terhadap anak-anak usia sekolah.

Mustamar menjelaskan, tindakan pencegahan penyebaran paham radikalisme di bangku sekolah dapat dilakukan, baik dengan cara memberikan murid materi pembelajaran secara langsung, maupun dengan praktik tentang toleransi.

Tak hanya menyampaikan pencegahan paham radikalisme, kepada para murid dan tenaga pengajar, Mustamar juga menuturkan ihwal pentingnya menghilangkan kasus bullying yang kerap terjadi di lingkungan sekolah.

Mustamar menegaskan, siswa-siswi harus diajari lebih mendalam lagi tentang rasa saling mengasihi dan rasa saling menghormati antar satu murid dengan murid lainnya. Selain itu, Mustamar juga meminta budaya senioritas di sekolah dihilangkan. Pasalnya, kebanyakan kasus bullying yang terjadi lantaran dilatarbelakangi faktor senioritas dan tidak bisa menerima perbedaan pendapat antar para murid.

IMG-20230405-WA0018

Oleh sebab itu, Mustamar mendorong pihak sekolah agar mampu menjadi tempat menempuh pendidikan sekaligus menjadi tempat bernaung para siswa dengan menciptakan lingkungan pendidikan yang menyenangkan. Mustamar juga mengungkapkan, Kehadiran sekolah di tengah masyarakat bukan hanya melulu berbicara soal pencapaian nilai atau penguasaan materi pelajaran. Lebih daripada itu, sekolah diharapkan dapat berperan aktif dalam mencegah dan menekan angka radikalisme, kenakalan remaja, dan bullying.

Iptu Mustamar juga menegaskan bahwa pembangunan karakter melalui nilai-nilai keagamaan dan aktivitas-aktivitas positif lainnya dapat menjadi salah satu kiat pencegahan terhadap radikalisme, kenakalan remaja, dan bullying.

“Iman dan taqwa merupakan tameng dan benteng dari gempuran pengaruh pergaulan yang kurang baik. Selain itu sekolah juga perlu memfasilitasi peserta didik dengan kegiatan-kegiatan positif lainnya, contohnya seperti baris-berbaris atau kegiatan keolahragaan, ” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang berbeda, Marhenyantoro, S.Pd, SH, MM selaku Kepala SMP Negeri 2 Rogojampi , mengapresiasi kerja sama anatara pihak sekolah dengan kepolisian untuk memberikan materi pembinaan kepada siswa. Kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi siswa-siswi di sekolah yang dipimpinnya. Sekolah merasakan manfaat terhadap kegiatan Pembinaan dan Penyuluhan yang diikuti seluruh siswa kelas 7, 8 dan 9 dengan materi bullying, antisipasi radikalisme himbauan tertib berlalu lintas serta larangan penggunaan sepeda motor bagi anak dibawah umur.

“Diharapkan setelah mengikuti pembinaan dan penyuluhan, para siswa dapat meningkatkan disiplin serta taat kepada peraturan di lingkungan sekolah, maupun di luar sekolah, ” urai Marhen

“Kita sepakat terkait pencegahan kenakalan remaja yang dilakukan siswa. Oleh sebab itu, bukan hanya pembinaan di sekolah saja terhadap siswa, di luar jam sekolah apabila melihat anak didik kami yang nakal agar tidak segan menasehatinya, dengan demikian siswa mampu berprestasi dalam hal pendidikan di sekolah dan taat aturan di berbagai tempat,” kata Mahenyatoro.(Ilham Triadi)

source