sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Warga yang tinggal di sekitar eks rute alternatif Jalur Gumitir berharap wilayah mereka turut tersentuh perbaikan.
Pasalnya, proyek besar sebelumnya berupa preservasi jalan dan perkuatan lereng dengan sistem bore pile masih memiliki sisa anggaran hingga Desember mendatang, kemarin (21/10).
Salah satu warga, Sholeh (45), yang tinggal di sekitar jalan tembus perkebunan kopi melalui simpang tiga Mrawan, menyampaikan harapan agar anggaran sisa tersebut bisa dialokasikan untuk memperbaiki jalan di wilayahnya.
“Pinginnya, setidaknya bisa diuruk biar halus jalannya,” ujarnya.
Menurut Sholeh, saat jalan di kampungnya sempat dijadikan jalur alternatif, warga sudah beberapa kali menyampaikan permohonan perbaikan kepada pihak pelaksana proyek. Namun hingga kini, harapan itu belum terealisasi.
“Dulu sudah sempat dihaluskan sedikit waktu jadi jalur alternatif. Warga juga sudah sering bilang, tapi katanya anggaran hanya untuk Jalur Gumitir,” tuturnya.
Baca Juga: Industri Gula Banyuwangi Pulih, Aktivitas Angkut Tebu di Glenmore Kembali Lancar
Kondisi jalan di tengah area perkebunan tersebut, lanjut Sholeh, kini sudah memprihatinkan.
Saat musim hujan, jalan berubah menjadi lumpur licin yang sulit dilalui kendaraan, sedangkan di musim kemarau, jalanan dipenuhi debu tebal.
“Kalau kemarau, setiap hari warga harus nyapu teras beberapa kali karena debunya parah,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, pelaksana proyek Jalur Gumitir, Andre Pandora, mengatakan bahwa permintaan warga sulit direalisasikan.
Sebab, ruas jalan yang dimaksud merupakan bagian dari jalan perkebunan yang berada di luar kewenangan proyek.
“Sudah kami sampaikan ke warga sejak awal, sepertinya tidak bisa karena itu jalan kebun. Sekarang kami fokus menyelesaikan pekerjaan minor seperti pengaspalan dan perbaikan lainnya,” ujarnya singkat.