RADARBANYUWANGI.ID – Struktur megaproyek revitalisasi Pasar Banyuwangi telah berdiri kokoh. Namun, proyek tersebut tampak lesu akibat kebijakan finansial nasional yang menerapkan efisiensi anggaran besar-besaran.
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi Senin siang (14/4), di lokasi proyek tidak terlihat aktivitas para pekerja. Hanya segelintir orang yang keluar masuk kawasan proyek.
Selain pekerja dan orang yang terlibat, orang asing dilarang untuk masuk ke kawasan proyek.
Baca Juga: Viral di YouTube, Bule Nekat Naik Kereta Batubara Secara Ilegal, Begini Tanggapan KAI
Dari sela pintu yang terbuka, tidak tampak aktivitas pekerjaan apa pun. Beberapa orang justru terlihat duduk bersantai sembari bergurau.
”Libur total sejak tanggal 23 puasa kemarin karena persiapan Lebaran. Hari ini sebenarnya mulai kerja, namun belum semuanya datang. Kebanyakan orang luar yang kerja. Mungkin Senin depan baru kerja lagi,” kata pria berpakaian preman yang mengaku sebagai satpam proyek.
Proyek revitalisasi pasar merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Warga Banyuwangi Meninggal di Kamboja, Keluarga Kebingungan Mencari Jenazah
Dengan pasar yang lebih representatif diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan omzet pedagang. Proyek tersebut mulai digarap sejak November 2024 tahun lalu.
Proyek senilai Rp 190 miliar rupiah dari pendanaan APBN tersebut baru mencapai 30 persen pada awal Maret lalu.
Bangunan saat ini masih berupa fondasi tiang pancang, pile cap, sloof, kolom baja, dan balok beton di sisi utara serta selatan telah diselesaikan oleh penggarap proyek.
Aspiyah, 47, pedagang yang sudah 9 tahun berjualan di Pasar Banyuwangi berharap agar proyek tersebut rampung tepat waktu.
Baca Juga: Jangan Lupa, CJH Banyuwangi Sudah Bisa Ambil Koper Haji di KUA, Cek Syaratnya di Sini
Dia mengaku, relokasi pasar sementara saat ini perlahan-lahan mengikis perekonomian para pedagang.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Struktur megaproyek revitalisasi Pasar Banyuwangi telah berdiri kokoh. Namun, proyek tersebut tampak lesu akibat kebijakan finansial nasional yang menerapkan efisiensi anggaran besar-besaran.
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi Senin siang (14/4), di lokasi proyek tidak terlihat aktivitas para pekerja. Hanya segelintir orang yang keluar masuk kawasan proyek.
Selain pekerja dan orang yang terlibat, orang asing dilarang untuk masuk ke kawasan proyek.
Baca Juga: Viral di YouTube, Bule Nekat Naik Kereta Batubara Secara Ilegal, Begini Tanggapan KAI
Dari sela pintu yang terbuka, tidak tampak aktivitas pekerjaan apa pun. Beberapa orang justru terlihat duduk bersantai sembari bergurau.
”Libur total sejak tanggal 23 puasa kemarin karena persiapan Lebaran. Hari ini sebenarnya mulai kerja, namun belum semuanya datang. Kebanyakan orang luar yang kerja. Mungkin Senin depan baru kerja lagi,” kata pria berpakaian preman yang mengaku sebagai satpam proyek.
Proyek revitalisasi pasar merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Warga Banyuwangi Meninggal di Kamboja, Keluarga Kebingungan Mencari Jenazah
Dengan pasar yang lebih representatif diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan omzet pedagang. Proyek tersebut mulai digarap sejak November 2024 tahun lalu.
Proyek senilai Rp 190 miliar rupiah dari pendanaan APBN tersebut baru mencapai 30 persen pada awal Maret lalu.
Bangunan saat ini masih berupa fondasi tiang pancang, pile cap, sloof, kolom baja, dan balok beton di sisi utara serta selatan telah diselesaikan oleh penggarap proyek.
Aspiyah, 47, pedagang yang sudah 9 tahun berjualan di Pasar Banyuwangi berharap agar proyek tersebut rampung tepat waktu.
Baca Juga: Jangan Lupa, CJH Banyuwangi Sudah Bisa Ambil Koper Haji di KUA, Cek Syaratnya di Sini
Dia mengaku, relokasi pasar sementara saat ini perlahan-lahan mengikis perekonomian para pedagang.