sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi terus menjadi sorotan setelah pemerintah memperbarui data lengkap proyek tersebut melalui platform Simpul KPBU Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Tol yang digadang-gadang menjadi urat nadi konektivitas Bali bagian barat ini memiliki nilai investasi fantastis mencapai Rp25,40 triliun.
Proyek infrastruktur strategis tersebut masuk dalam skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan model kontrak Build Operate Transfer (BOT).
Baca Juga: OJK Buka Rekrutmen PCAM 9 dan MLE 2025: Syarat, Gaji Asisten Manajer, dan Cara Daftarnya
Penanggung jawab proyek (PJPK) adalah Kementerian PUPR, sementara skema pengembalian investasi menggunakan sistem user charge atau tarif tol langsung dari pengguna.
Selain itu, proyek ini juga mendapatkan dukungan berupa jaminan pemerintah melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), sebagai bentuk mitigasi risiko bagi investor.
Panjang Tol 96,84 Km, Jadi Akses Strategis Gilimanuk–Denpasar
Dilansir dari laman resmi simpulkpbu.pu.go.id, tol Gilimanuk–Mengwi dirancang memiliki panjang 96,84 kilometer, menjadikannya salah satu ruas tol terpanjang di Bali.
Baca Juga: Setelah 13 Tahun Pencarian, Rafflesia hasseltii Langka Ditemukan Mekar di Hutan Sumatera Barat
Konfigurasi jalur dibuat 2×2 lajur, dan dilengkapi sejumlah fasilitas utama seperti:
-
Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP)
-
Junction dan akses On/Off Ramp di berbagai titik
-
Seksi-seksi trase pembangunan yang dipecah untuk mempermudah konstruksi
Meski sejumlah data teknis seperti tarif awal, jumlah TIP, kecepatan rencana, serta lebar lajur awal–akhir belum dirinci secara lengkap di laman resmi, pemerintah telah menetapkan trase sebagai jalur utama yang menghubungkan Gilimanuk, Pekutatan, Soka, hingga Mengwi di Badung.
Tol ini diharapkan memangkas waktu tempuh Gilimanuk–Denpasar yang selama ini dapat mencapai 3–5 jam pada periode padat kendaraan.
Sumber: simpulkpbu.pu.go.id
Page 2
Jumat, 21 November 2025 | 18:25 WIB
Page 3
Baca Juga: UMP dan UMSP Jateng 2026 Ditetapkan Tanggal Ini, Pemprov Jateng Tinggal Tunggu Regulasi Pusat
Kelayakan Ekonomi dan Finansial Masih Ditampilkan dalam Format Placeholder
Menariknya, beberapa parameter kelayakan seperti EIRR, ENPV, BCR, FIRR, FNPV, hingga WACC di halaman SimpulKPBU masih tercantum sebagai “0”, yang menunjukkan bahwa data tersebut belum dipublikasikan secara terbuka atau sedang diperbaharui.
Meski demikian, nilai investasi dan struktur proyek telah dirilis, menandakan proyek telah memasuki fase pemantapan komersial dan hukum—tahap yang umumnya mengikuti studi kelayakan detail.
Baca Juga: Perkuat Kemampuan Menulis Press Release dan Teknik Fotografi, Humas Satpol PP Banyuwangi Ikuti Workshop di Jawa Pos Radar Banyuwangi
Dalam menu Readiness Criteria, sejumlah dokumen persiapan proyek sudah ditampilkan, antara lain:
-
Masuk dalam PPP Book
-
Feasibility Study (FS)
-
Basic Design
-
KA ANDAL (Kajian Analisis Dampak Lingkungan)
-
DPPT (Dokumen Perencanaan Transportasi)
-
Usulan Penetapan Lokasi (Penlok)
Kehadiran dokumen-dokumen tersebut menandakan proyek telah melewati tahap perencanaan awal dan kini melaju ke tahapan komersial, lelang, serta penunjukan badan usaha pemenang proyek.
Baca Juga: Hasil FP2 F1 Las Vegas: Lando Norris Dominan, Charles Leclerc Alami Kendala Gearbox
Timeline Proyek Tol Gilimanuk–Mengwi
Laman SimpulKPBU juga menampilkan linimasa lengkap sejak awal pengajuan hingga rencana operasi. Berikut rangkumannya:
-
Juli 2019: Pemasukan proposal/pra-FS
Sumber: simpulkpbu.pu.go.id








