Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Puasa Bagi Penderita Hipertensi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

PUASA sebagai salah satu tuntutan dalam rukun Islam wajib hukumnya bagi mereka yang mampu menjalankan. Selain sebagai sarana ibadah wajib untuk mensucikan diri dari dosa, puasa juga merupakan salah satu cara untuk membersihkan diri dari penyakit. Tidak terkecuali bagi mereka yang memiliki penyakit hipertensi.

Penyakit ini bukanlah menjadi penghalang ditunaikannya ibadah puasa. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis. Meski tekanan darah setiap orang berbeda-beda,namun tetap ada kisaran normal, yaitu tekanan sistolik (pada saat jantung berkontraksi) berkisar antara 90-120 mmHg dan tekanan diastolik (pada saat jantung relaksasi) berkisar antara 60-80 mmHg.

Penderita yang sekurang-kurangnya dilakukan tiga kali pengukuran tekanan darah saat istirahat melebihi 140/90 mmHg, dapat dikatakan memiliki tekanan darah tinggi. Pada pender ita hipertensi yang perlu diperhatikan adalah menjaga agar tekanan darah tetap stabil. Namun hal ini seringkali sulit terwujud saat penderita tidak memilikipola makan dan gaya hidup yang sesuai dengan penyakit hipertensi.

Ditambah dengan faktor bertambahnya usia yang selalu diikuti dengan adanya perubahan sistem jantung dan pembuluh darah. Belum lagi faktor emosi dan psikis yang sering menjadi pemicu meningkatnya tekanan darah. Berpuasa bagi penderita hi-pertensi dapat menjadi cara yang efektif menurunkan tekanan darah selain tetap rutin mengkonsumsi obat.

Saat berpuasa, hormon-hormon pemicu stres menurun. Sehingga emosi dan faktor psikis yang seringkali menjadi pemicu naiknya tekanan darah juga lebih dapat dikendalikan. Selain itu dengan diistirahatkannya lambung, maka asupan-asupan makanan tertentu juga dapat dikontrol jumlah dan jenisnya. Hal-hal berikut dapat dijadikan acuan agar penderita hipertensi dapat tetap melakukan ibadah puasa : Pertama, kurangi atau hindari makanan yang mengandung lemak.

Ganti lemak hewani dengan lemak nabati atau lemak ikan. Kedua, kurangi konsumsi lemak jenuh dan kolesterol dengan cara mengurangi konsumsi makanan yang digoreng secara deep fry dan seafood(kecuali ikan). Bila perlu, gunakan minyak biji matahari atau minyak kedelai atau minyak zaitun untuk menumis. Ketiga, kurangi konsumsi garam dan hindari makanan asin.

Terakhir, konsumsi protein secukupnya, khususnya penderita hipertensi karena kelainan atau gangguan fungsi ginjal. Pada bulan puasa, porsi ibadah biasanya lebih intensif dibanding bulan-bulan lain. Sehingga orang lebih dapat mengendalikan emosi. Pada akhirnya tekanan darah dapat lebih terkontrol. Dengan pemilihan jenis makanan dan jumlah yang tepat dan tetap mengkonsumsi obat secara teratur penderita hipertensi tetap dapat menjalankan ibadah puasa selayaknya orang sehat. Selamat menjalankan ibadah puasa. (@radar) Penulis adalah Direktur RS Islam Banyuwang