Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Puncak Harjaba Bertabur Artis, Setengah Jam 1000 Ledakan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

harjabaBANYUWANGI – Pesta rakyat dalam rangka peringatan Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) yang ke-242 kemarin malam (21/12) berlangsung cukup spektakuler. Ribuan rakyat Kota Gandrung tumplek blek di Taman Blambangan untuk berpesta merayakan hari jadi daerahnya. Pada malam puncak Harjaba itu, sejumlah artis papan atas Bumi Blambangan generasi tua dan muda manggung bersama untuk menghibur masyarakat.

Para artis itu adalah Sumiyati, Alief S, Niken Arisandi, Reni Farida, Chandra Bayu, Fitri Tamara dan Suliyana. Mereka membawakan lagu-lagu andalannya seperti Konco Lawas, Rehana dan Gelang Alit. Sumiyati dan Alief S seolah mengajak penonton bernostalgia dengan artis yang pernah kondang membawa Banyuwangi ke percaturan musik Indonesia ini. Chandra Bayu, Reni Farida dan Niken Arisandi yang tampil all out mampu menghipnotis penonton.

Sementara, Suliyana artis cantik yang sedang naik daun ini, menutup penampilan para artis seniornya dengan lagu asmoro dan layang swaro. Sebelum para artis menyanyikan lagu-lagu hitsnya, mereka bersama-sama menyanyikan ulan andhung-andhung sebagai pembuka penampilan. Selain dihibur alunan nada, masyarakat yang memadati Taman Blambangan sejak pukul 18.00 juga dihibur penampilan ilusionis Bro Wasis, dancer dan mentalis.

Selain itu, Putri Surya Citra, Jebeng yang jadi model Discovery Banyuwangi membawakan lagu mimpi milik Anggung C. Sasmi. Selain bertabur artis daerah, puncak HUT Banyuwangi uga dihadiri sejumlah tokoh nasional. Ada CEO Bosowa Grup Erwin Aksa. Bos semen asal Indonesia Timur itu secara khusus datang ke Banyuwangi untuk ikut merayakan hari jadi bersama rakyat Banyuwangi. “Kami sengaja datang untuk memberikan semangat, spirit, dan dorongan pada rakyat Banyuwangi yang berhasil melakukan perubahan dan pertumbuhan ekonomi yang luar biasanya.

Selamat hari jadi untuk semua rakyat Banyuwangi,” ucap Erwin. Selain Erwin, hadir juga Ketua Perbanas Sigit Promono. Sigit yang datang bersama rombongan besarnya dari Jakarta itu menyatakan kebanggaannya dan merasa terhormat bisa berada di Banyuwangi untuk ikut merayakan hari jadinya. “Saya betah ada di Banyuwangi. Selama enam bulan ini, saya terus mengikuti rangkaian Banyuwangi,” ungkap Sigit. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, HUT Banyuwangi ke-242 merupakan kebanggaan sekaligus kebahagian semua rakyat Banyuwangi.

Bagi pribadi Bupati Anas, Hari Jadi Banyuwangi sebagai spirit untuk terus maju membangun Banyuwangi yang maju dan lebih baik. Menurut Anas, pada usianya yang ke-242 ini, Banyuwangi masih banyak tantangan dan hambatan yang belum terpecahkan. Salah satunya, penduduk miskin masih banyak meskipun kita telah menurunkan 10 persen dari jumlah 1,6 juta jiwa. “Kita bersama rakyat  Banyuwangi akan kerja keras untuk menurunkan lagi jumlah penduduk miskin,” katanya.

Selain penduduk miskin, lanjut Anas, target yang akan dikerjakan pada 2014 adalah memprioritaskan masalah pendidikan. “Pada tahun 2014 nanti, tidak boleh lagi ada sekolah yang tidak rusak. Program beasiswa pada siswa tidak mampu, beasiswa anak yatim berprestasi dan anak berkemampuan khusus kita akan prioritaskan,” tegasnya. Pada tahun 2014 pula, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap progres dan kinerja birokrasi.

Tentunya tidak meninggalkan skala prioritas yang menopang PDRB kita, pertanian dan sektor irigasi.  Pada tahun 2014, pemerintah daerah juga akan mendorong penuntasan pembangunan waduk Bajul Mati dengan biaya Rp 350 miliar itu. Pada malam puncak HUT Banyuwangi itu juga diberikan penghargaan kepada Wahyono sebagai juara MTQ tingkat nasional, Hotel Santika, Ismaini seorang guru teladan dari SDN 2 Sarongan, serta santunan kepada anak-anak yatim piatu.

Peseta rakyat itu ditutup dengan seribu letusan pesta kembang api selama setengah jam penuh. Kembang api dengan percikan bunga api melayang di udara menghiasi langit Bumi Blambangan. Hingga pukul 23.30, ribuan warga belum beranjak dari Taman Blambangan untuk mengabadikan momen indah ini dengan memotret bunga-bunga api ini. Warga baru meninggalkan lapangan Taman Blambangan sekitar pukul 24.30. (radar

Kata kunci yang digunakan :