Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Rajin Salat, Siap Pindah Kewarganegaraan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

rajinMohamed Lamine Fofana, 28, adalah pemain asing Persewangi asal Guiena. Banyak cerita yang muncul dari pemain muslim itu, baik di dalam maupun di luar lapangan. DEBUT perdana Mohamed Fofana di tim Persewangi memang cukup lu mayan. Tampil bersama Laskar Blam bangan setelah didatangkan dari salah satu klub di Liga Th ailand, pe main asal benua Afrika itu langsung nyetel dengan rekan-rekannya satu tim. Melihat posturnya, orang akan lang sung menilai bahwa dia sosok bek yang tangguh.

Posturnya tinggi dan naluri bertahannya lumayan. Se lain itu, dia mampu berduel di udara. Hal itu menyebabkan dia selalu menjadi pilihan utama Persewangi. Dia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari para pemain Las kar Blambangan lain dalam me nembus papan atas klasemen se mentara grup V. Berposisi sebagai pemain be lakang, dia memang diandalkan Persewangi dalam mempertahankan lini belakang. Beberapa kali main, so sok yang tidak kenal kompromi dan lugas di lini belakang itu sangat di segani pemain lawan.

Momahed dikenal garang di atas lapangan hijau. Namun, ke ga ra ngan itu tidak terlihat di luar are na per tandingan. Mohamed meru pakan fi gur yang sabar, humoris, dan supel. Dia juga dikenal sebagai mu slim yang taat. Salat lima waktu men jadi rutinitas yang tidak pernah dia tinggalkan meskipun jelang laga di mulai. Ibadah kepada Sang Khaliq tetap men jadi prioritasnya. Di waktu senggang, dia kerap memakai busana muslim panjang berwarna putih Penghuni mes Persewangi sudah paham be tul dengan kebiasaan pemain yang akrab dengan nomor 22 itu.

Sebetulnya Momahed tidak asing dengan iklim persepakbolaan Indonesia. Sebab, di musim 2004-2005 dia memperkuat tim asal Sumatera Utara, yakni PSDS Deli Serdang. Setelah itu, Momahed berkelana ke be berapa tim Indonesia lain, seperti PSMP Mojokerto Putra, Persibat Batang, PSM Makassar, dan kini berlabuh di Persewangi. Momahed memulai karir sepak bola profesional sejak usia 18 tahun di Negeri Si nga, Singapura. Di sana, Momahed me nunjukkan bakat dan kemampuannya di liga Si ngapura (S-League). Namun, hal itu tidak ber langsung lama. Tawaran dari PSDS Dili Ser dang membuatnya pindah ke Indonesia.

Ada banyak alasan kenapa Mohamed mau pin dah ke Indonesia. Salah satu alasannya, dia menilai Liga Indonesia memiliki kompetisi yang kompetitif. Ada banyak pemain he bat dan suporter yang fanatik. “Di Si ngapura, liganya sudah tertata seperti liga di Eropa. Di sini kompetisinya lebih hidup,” ka tanya. Nasib baik pun mengiringi kiprah ayah Abra ham Fofana dan Naomi Fofana tersebut. Malang melintang di dunia sepak bola membuatnya dipanggil dalam skuad na sional negaranya. Bagi pria kelahiran 1 Januari 1985 tersebut, berkostum tim nasional adalah prestasi yang sangat membanggakan.

Di usianya yang baru 28 tahun, Mohamed me miliki misi khusus di setiap tim yang dibela. Di musim depan, dia ingin Persewangi menembus kasta Liga Super In donesia. Target yang berat tapi tidak mustahil diwujudkan dengan kerja keras dan kekompakan para pemain. Selain itu, dia juga memiliki keinginan khu sus yang sudah lama dipendam. Mohamed ingin menjadi warga negara Indonesia. Bahkan, dia sudah mengajukan pr oses pindah warga negara. Ada banyak ala san kenapa anak ketiga dari empat bersaudara itu ingin menjadi warga Indonesia.

Selain menilai Indonesia memiliki iklim se pak bola yang kuat, memperkuat tim nasional Indonesia adalah impiannya. Selain itu, dia mengaku sudah menikah dengan warga Indonesia. Perkawinannya dengan Caroline Suwalang telah dikaruniai dua anak yang bernama Abraham Fofana dan Naomi Fofana. Itu lah yang menguatkan alasan Mohamed sa ngat ingin menjadi bagian dari Indonesia. “Aku ingin jadi warga Indonesia. Di sini ada keluargaku. Sampai saat ini kepindahanku masih dalam proses,” ujarnya. (radar)

Kata kunci yang digunakan :