Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Realisasi Investasi Naik Sembilan Persen

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tahun Ini Menyentuh Angka Rp 3,3 Triliun
BANYUWANGI – Sepanjang tahun 2014, jumlah total nilai investasi di Banyuwangi naik sembilan persen dibanding tahun 2013 lalu. Tahun lalu total nilai investasi menmpai angka Rp 3,2 triliun. Tahun ini hingga minggu permana bulan Desember 2014, total investasi Banyuwangi sudah menyentuh angka Rp 3,3 triliun. Berdasar data dari Bidang Penanaman Modal Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Banyuwangi, rata-rata pertumbuhan investasi bulanan naik sembilan persen.

Tahun 2013 lalu, rata-rata pertumbuhan investasi per bulannya mencapai Rp 282 miliar. Sementara di tahun 2014 naik dalam kisaran Rp 307 miliar per bulannya. Kepala BP2T Banyuwangi Abdul Kadir mengatakan, nilai investasi tersebut meningkat karena Banyuwangi memiliki lima Penanaman Mo dal Dalam Negeri (PMDN) yang realisasinya terus bergulir. Selain PMDK, perkembangan investasi daerah juga berkembang pesat dan menyumbang nilai investasi cukup besar. Indikatornya diketahui dari permohonan SIUP dan TDP yang terus meningkat.

Untuk investasi daerah pada tahun 2013 lalu dengan jumlah 1.981 usaha berhasil terealisasi sebanyak Rp 837 miliar. Di tahun 2014 ini dengan total 1.492 jumlah usaha, mampu terealisasi sampai Rp.1,035 triliun. “Nilai investasi daerah di tahun 2014 jumlahnya mulai naik, dengan total usaha di atas Rp 100 juta,” beber Kadir. Peningkatan nilai investasi itu menunjukkan kepercayaan investor kepada masyarakat Banyuwangi semakin tinggi. Perekonomian di ujung timur Pulau Jawa ini tumbuh signifikan karena situasi kondusif, aman, rukun, guyub, dan bersatu.

Tercatat ada lima PMDN yang merealisasikan investasinya pada 2013 lalu dan masih terus bergulir. Antara lain PT Industri Gula Glenmore dengan nilai investasi Rp 1,5 triliun dan terminal LPG Bosowa senilai Rp 868 miliar. Kadir menambahkan, Pemkab Banyuwangi memberikan berbagai kemudahan dan dukungan sarana serta prasarana bagi calon investor yang ingin menanamkan investasi di Banyuwangi. Kemudahan perizinan investasi melalui layanan satu atap yang cepat dan transparan menjadi salah satu keunggulannya.

“Kami menyiapkan sejumlah insentif, seperti fasilitas saluran irigasi bagi investor yang berinvestasi di sektor pertanian dengan jumlah lahan tertentu. Faktor pendorong lain masuknya investasi adalah dukungan infrastruktur di Banyuwangi yang memadai, baikjalan, pelabuhan maupun bandara,” jelas mantan Wakil Bupati Banyuwangi itu. Pembangunan jalan di Banyuwangi terus meningkat hingga menjadi 300 kilometer setiap tahunnya.

Sementara landasan pacu Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, juga telah diperpanjang dan terminalbandara baru yang terus dibenahi. Promosi lain yang tidak kalah pentingnya lanjut Kadir, cerita dari mulut ke mulut para pengusaha yang telah berinvestasi di Banyuwangi. Mereka menceritakan pengalamannya masuk di Banyuwangi kepada kolega sesama pengusaha bahwa di Banyuwangi diberikan berbagai kemudahan. Selain itu pemerintah daerah tidak macam-macam. “Dengan berkembangnya investasi di daerah, maka dampaknya rakyat juga akan menjadi sejahtera,” pungkas Kadir. (radar)