Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Redam Emosi Peserta Diskusi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

redamCAMAT Genteng Yusdi Irawan ternyata piawai memimpin diskusi. Itu terbukti saat dia menjadi moderator dalam diskusi tentang kemiskinan di hall room Hotel Agung Jaya Mahkota, Kecamatan Genteng, Selasa lalu (7/5). Pria yang pernah dinobatkan sebagai camat teraktif dalam Banyuwangi Ijo Royo-Royo (BIRR) itu memandegani langsung diskusi yang diikuti berbagai elemen masyarakat di Kota Genteng itu.

Yusdi memang didapuk menjadi moderator diskusi. Saat diskusi menghangat, mendadak salah satu narasumber, yaitu Kepala Bappeda Banyuwangi, Agus Siswanto, pamitan pulang dengan alasan ada acara mendadak di kantor. Hal ini memantik reaksi peserta. Suasana pun semakin panas. Mereka meminta agar Agus Siswanto tetap berada di tempat sampai diskusi selesai. “Pak Agus jangan pulang. Acara belum selesai.

Pak Agus jangan pulang. Tetap di tempat,” teriak Iqbal Baraas, salah satu peserta yang duduk di kursi sisi barat. Teriakan Iqbal yang cukup keras tersebut mengagetkan peserta lain. Herannya, meski diteriaki peserta diskusi, Agus Siswanto tetap ngeloyor meninggalkan lokasi diskusi. Melihat suasana yang semakin memanas, Yusdi rupanya cepat tanggap. Dia langsung meredam emosi peserta diskusi. Dia meminta semua peserta tetap tenang.

“Ayo aplaus dulu saja semua. Pak Agus memang ada acara yang nggak bisa ditinggalkan,” pinta Yusdi dan tak lama Siti Jamilah Banyak Belajar kepada Suami SETELAH terpilih menjadi Kepala Desa (Kades) Rogojampi/Kecamatan Rogojampi 18 April 2013 lalu, Hj. Siti Jamilah bertekad memajukan desanya. Dengan memperoleh suara terbanyak, Jamilah tidak akan menyianyiakan kepercayaan masyarakat itu. Dia bertekad membangun Desa Rogojampi menjadi lebih baik.

 Soal ngurus birokrasi desa, Jamilah memiliki pengalaman selama 16 tahun. Maklum, dia cukup lama mendampingi suaminya, H. Moh. Efendi Hidayat, yang memimpin Desa Rogojampi sebelumnya. Ditambah lagi, almarhum ayahnya juga pernah menjabat Kades Padang, Kecamatan Singojuruh, yang memimpin selama 36 tahun. “Saya banyak belajar kepada almarhum bapak dan suami yang sama-sama mantan kades,” katanya.

Meski belum resmi dilantik sebagai kades, wanita yang terkenal ramah dan murah senyum itu sudah mulai menggandeng semua beberapa masyarakat, baik yang mendukung maupun yang tidak mendukungnya dalam pemilihan kepala desa lalu. “Semua juga masyarakat saya. Tanpa mereka, saya bukan apa-apa,” ujarnya merendah.

Sebagai biaya pemilihan kepala desa April lalu, dia harus ngutang karena memang tidak mempunyai modal. Namun, berkat dorongan masyarakat dan tekad kuat—khususnya kaum perempuan—dia memberanikan diri nyalon kepala desa. “Saya tidak berkampanye. Semua dilakukan tim dan pendukung saya. Semua dilakukan dengan sukarela,” bebernya. kemudian peserta memberikan aplaus. Suasana pun kembali cair (radar)