SINGOJURUH, Jawa Pos Radar Genteng – Hari Raya Idul Fitri tinggal delapan hari lagi. Pemudik sudah mulai memadati jalanan di Banyuwangi. Ini menjadi tantangan bagi para relawan penjaga lintasan kereta api (KA) tak berpintu di Dusun Gayam Kidul, Desa Gumirih, Kecamatan Singojuruh.
Salah satu relawan, Andi Saputra, 38, mengungkapkan, menjelang Hari Raya Idul Fitri volume kendaraan yang melintas mulai meningkat. “Agak sedikit meningkat dibandingkan hari biasa,” katanya, Jumat (14/4).
Peningkatan volume kendaraan itu, lanjut dia, menjadi tantangan tersendiri. Sebab, ia harus berkonsentrasi penuh untuk memastikan kendaraan dapat melintasi jalur rel dalam kondisi aman. “Jalan sempit, tidak bisa dilalui dua kendaraan roda empat sekaligus. Jadi harus mengatur agar lewatnya bergantian,” imbuhnya.
Andi menjelaskan kepadatan kendaraan bermotor yang melintas tidak sepanjang waktu. Keramaian itu hanya di waktu-waktu tertentu seperti jam berangkat kerja, anak pulang sekolah, dan pulang kerja. Selain itu, masih normal,” cetusnya.
Menurut Andi, terkadang ada pengendara roda empat yang memaksa untuk lewat. Padahal, jalan yang dilalui sangat sempit. “Ini juga menjadi bagian tantangannya, tapi pengendara yang sudah biasa lewat sini pasti paham dan mau diatur,” ujarnya.
Selain mengatur arus lalu lintas di perlintasan tak berpintu itu, Andi dan dua rekannya yang lain juga harus memastikan waktu melintasnya KA di lokasi tersebut. “Waktunya harus diperhatikan, saat sudah melihat sepur akan melintas, kendaraan kami berhentikan,” katanya.
Menghentikan kendaraan dan meyakinkan pengendara untuk berhenti dengan mendahulukan perjalanan KA, jelas dia, bukan perkara mudah. “Kadang ada yang bandel, sudah diminta berhenti tapi tetap memaksa lewat,” ujarnya.
Meski terjadi peningkatan volume kendaraan yang lewat, Andi menyebut jumlah perjalanan KA tidak mengalami peningkatan. “Kalau lihat jadwalnya, masih sama dengan hari-hari biasa. Tidak ada tambahan,” cetusnya.
Andi mengaku sudah menghafal jadwal KA yang melintas di jalan alternatif menuju Kecamatan Genteng itu. “Sudah hafal, jadi tiap mendekati jamnya, pasti pengendara kami hentikan,” pungkasnya.(gas/abi)